KILASJATENG.ID- Mengangkat tema ‘Aku Investor Saham’, penyelenggaraan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 pada Kamis 26 Oktober 2023 hingga Sabtu 28 Oktober 2023 menjadi momentum bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk semakin mendekatkan diri sekaligus memberikan literasi kepada masyarakat akan pasar modal.
Acara yang dipusatkan di di Lobby dan Main Hall BEI tersebut dimeriahkan 83 exhibitor dengan 65 booth yang dikunjungi sebanyak 17.446 orang, terdiri dari 10.101 kali total pengunjung yang hadir secara fisik dan sebanyak 7.345 viewer. Selain itu, juga dimeriahkan sembilan seminar dan satu workshop Go Public yang menghadirkan 50 narasumber dan moderator untuk berbagi ilmu sekaligus pengalaman berinvestasi.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik memaparkan jika CMSE 2023 disambut dengan sangat antusias oleh seluruh pemangku kepentingan pasar modal Indonesia.
“CMSE telah menjadi momentum yang berharga bagi pengembangan pengetahuan dan pengalaman investasi di pasar modal Indonesia, tidak hanya bagi para pengunjung yang hadir secara langsung, namun juga bagi masyarakat yang menyaksikan secara daring seluruh sesi seminar di YouTube Indonesia Stock Exchange,” ujarnya.
Pelaksanaan CMSE 2023 sendiri juga diapresiasi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia menekankan pentingnya strategi, disiplin, dan kerja keras dalam investasi, sebagaimana halnya dalam olahraga.
“Anak muda seharusnya sudah mulai berinvestasi, salah satunya di pasar modal Indonesia, untuk masa depan yang lebih baik,” kata dia.
Sementara itu, Kepala BEI Jawa Tengah (Jateng) II, Muhammad Wira Adibrata mengatakan, CMSE 2023 juga digelar di Kota Solo berupa kegiatan pameran di The Park Mall, Solo Baru selama tiga hari bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri keuangan lainnya.
“Di CMSE 2023 yang kita gelar di The Park Mall masyarakat tidak hanya bisa mengunjungi booth-booth yang ada di pameran namun juga bisa berkonsultasi langsung dan bertanya seluas-luasnya mengenai pasar modal. Karena tujuan CMSE memang merupakan salah satu bentuk pendekatan kami kepada masyarakat sekaligus untuk memberikan literasi,” ujarnya.
Literasi, lanjutnya, menjadi sangat penting untuk mencetak investor investor baru. Apalagi dalam pasar modal membutuhkan pemahaman yang mencukupi sebelum berinvestasi.
“Slogan kami Paham, Punya, Pantau. Artinya sebelum berinvestasi kita harus benar-benar paham dulu. Nah disinilah peran pentingnya literasi. Setelah paham, baru kita membeli atau punya sahamnya. Dari paham, kemudian kita punya dan yang tidak kalah penting adalah memantaunya. Seperti petani yang menanam padi, harus rajin rajin dipantau supaya panennya maksimal nantinya,” papar Wira.
Selain pameran, di dalam CMSE ini juga ada kampanye serentak yaitu #akuinvestorsaham dan di Solo Raya saat ini sedang ada penyaringan Duta Pasar Modal yang terbuka untuk semua mahasiswa aktif.
“Banyak yang sudah mendaftar dan kenapa fokus kami mahasiswa sebagai Duta Pasar Modal, karena peningkatan jumlah investor nasional maupun Solo Raya, didominasi oleh anak-anak muda generasi milenial dan generasi Z. Mereka menjadi generasi penerus fundamental ekonomi dan pasar modal indonesia. Sehingga jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik, investor investor muda ini riskan dengan fomo, beli saham karena ikut ikutan tanpa analisa yang matang. Ini menjadi harapan kedepan, agar para generasi muda melek investasi dan memiliki pemahaman yang baik sehingga tercipta inklusi yang terliterasi,” tutupnya.
