Peringatan Malam 1 Suro Keraton Solo: 5 Kerbau Keturunan Kyai Slamet dan 13 Pusaka Dikirab

oleh -259 Dilihat
Lima ekor kerbau keturunan Kyai Slamet usai diberi makan sebelum menjadi cucuk lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu 19 Juli 2023 malam.
Lima ekor kerbau keturunan Kyai Slamet usai diberi makan sebelum menjadi cucuk lampah Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu 19 Juli 2023 malam. (foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID– Selang sehari dari Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menggelar peringatan Malam 1 Suro, Rabu 19 Juli 2023. Diawali wilujengan, prosesi diakhiri dengan Kirab Pusaka dimana tahun ini ada 13 pusaka dan lima ekor kerbau keturunan Kyai Slamet yang diarak.  

Sebelum dikirab, lima ekor kerbau yang juga merupakan pusaka milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut diberi makan terlebih dahulu. Prosesi tersebut dilakukan 45 menit sebelum kirab dimulai atau sekitar pukul 23.15 WIB, karena kirab dimulai tepat pukul 00.00 WIB. 

Prosesi yang dilakukan di halaman Kori Kamandungan itupun disaksikan ribuan warga yang memadati lokasi sejak pukul 19.00 WIB. Selain menyaksikan prosesi pemberian makan kerbau keturunan Kyai Slamet tersebut biasanya masyarakat juga menantikan untuk bisa memperoleh sisa makan dan sisa air minum kerbau yang akan menjadi cucuk lampah kirab tersebut. 

Setelah pemberian makan selesai dilanjutkan persiapan kirab. Dimana kelima kerbau keturunan Kyai Slamet tersebut menjadi cucuk lampah. Kemudian dibelakangnya nampak Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Adipati Anom (KGPAA) Sudibyo Raja Putra Narendra Ing Mataram atau yang akrab disapa Pangeran Purboyo membawa sebuah pusaka. Disusul rombongan peserta kirab yang terdiri dari Sentono atau kerabat dan juga para abdi dalem. 

Tepat pukul 00.00 WIB lonceng keraton berbunyi sebanyak 12 kali. Suara lonceng itu sekaligus sebagai aba-aba bagi rombongan kirab untuk segera beranjak dari depan Kori Kamandungan untuk berkeliling sejauh 6,5 kilometer sebelum kembali ke keraton. 

Rute dimulai dari Kori Kamandungan menuju Supit Urang, kemudian Jalan Paku Buwono menuju bundaran Gladag. Kemudian menyusuri Jalan Jenderal Sudirman dan berbelok ke timur menuju Jalan Mayor Kusmanto dan belok ke selatan ke Jalan Kapten Mulyadi.

Setelah Jalan Kapten Mulyadi rombongan pun berbelok ke barat menuju Jalan Veteran hingga sampai simpang empat Gemblegan dan berbelok ke utara menyusuri Jalan Yos Sudarso hingga ke Jalan Slamet Riyadi dan kembali menuju Gladak dan finish di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Baca Juga  Gen Z Go To Polantas, Cara Satlantas Polresta Solo Edukasi Pelajar Tertib Lalu Lintas

Di sepanjang rute yang dilewati terlihat ribuan massa menyemut. Mereka tampak antusias ingin melihat salah satu ritual tradisi yang dilaksanakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setiap malam 1 Suro tersebut.  

Sedangkan rombongan peserta kirab tampak serius menjalani seluruh rangkaian upacara adat memperingati tahun baru dalam kalender jawa itu. Sepanjang jalan mereka berjalan bertelanjang kaki dan diam alias topo bisu sebagai bentuk instropeksi diri.

Salah seorang Sentana Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KP Eddy Wirabhumi mengatakan, upacara adat tersebut merupakan tradisi yang rutin dilakukan setiap tahun. 

“Kirab dimulai pukul 00.00 WIB dan biasanya memakan waktu sekitar tiga jam atau sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro ini ada lima ekor kerbau dan 13 pusaka yang kita kirab,” ujarnya.* 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News