Digelar di Alkid Pasca Direvitalisasi PUPR, Maleman Sekaten Keraton Solo Disorot

oleh -94 Dilihat
Kondisi Alkid Keraton Solo yang sudah dipasangai sejumlah wahana untuk Maleman Sekaten. (Foto: Putri Sejati)
Kondisi Alkid Keraton Solo yang sudah dipasangai sejumlah wahana untuk Maleman Sekaten. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Penyelenggaraan maleman atau pasar malam Sekaten di Alun-Alun Kidul (Alkid) atau Selatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mendapat sorotan. Lantaran dikhawatirkan mempengaruhi perawatan tempat berstatus kawasan cagar budaya tersebut. 

“Jujur saya kaget saat ramai di medsos akan ada pasar malam di Alkid. Karena baru saja kemarin direvitalisasi Pemerintah untuk menjaga kelestarian, malah sekarang dipakai untuk pasar malam. Siapa nanti yang akan bertanggung jawab,” ujar salah satu kerabat Keraton Solo, Ginda Ferachtriawan. 

Mantan anggota DPRD Kota Solo itu pun mempertanyakan untuk apa uang sewa yang diperoleh pihak penyelenggara pasar malam. Diketahui, pasar malam bertajuk Pasar Rakyat Surakarta rencananya akan digelar di Alun-alun Kidul atau Alkid Keraton Solo pada 19 April-18 Mei 2025. 

Baca Juga  Gelar Operasi Aman Candi 2025, Kapolresta Solo Ungkap Telah Tangkap 25 Pelaku Premanisme

“Ini patut dipertanyakan dan patut dicari solusinya. Jangan salah pembangunan ini menggunakan anggaran atau uang rakyat yang nilainya sekitar Rp29 miliar. Asumsi saya pembangunan itu dilakukan untuk menjaga kelestarian dari pada kawasan cagar budaya,” tandasnya.

Apalagi, lanjutnya, sebelum masalah pasar malam Sekaten, sebelumnya ia juga mendengar jika para pedagang yang menempati shelter di Alkid juga ditariki sejumlah uang sewa oleh pihak Keraton Solo per bulan dengan alasan untuk salah satunya adalah untuk membiayai Kebo Kyai Slamet. 

“Ini saja saya sudah kaget. Karena selain pedagang yang menempati shelter ternyata ada juga pedagang tambahan yang pakai tenda yang juga ditariki sejumlah uang meski jumlahnya tidak sebesar pedagang yang di shelter. Pertanyaannya lagi, uangnya dipakai buat apa. Sebab niat pemerintah merevitalisasi bukan untuk menjadi lahan mencari keuntungan atau komersil. Ini yang perlu dipertanyakan,” kata Ginda.

Baca Juga  Gelar Operasi Aman Candi 2025, Kapolresta Solo Ungkap Telah Tangkap 25 Pelaku Premanisme

Karena itu pihaknya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) segera berkoordinasi dengan pihak Keraton Solo selaku pengelola Alkid untuk mencari solusi terbaik agar kawasan cagar budaya tersebut tidak rusak setelah direvitalisasi menggunakan uang rakyat yang tidak sedikit jumlahnya. 

“Kita berharap Pemkot Solo segera berkoordinasi mencari solusi dan memberitahu kepada masyarakat. Bagaimana kawasan ini mau kita lestarikan dan kepada pihak Keraton yang selama ini mungkin menyewakan shelter itu atau sekarang menyewakan ke pasar malam untuk kegiatan satu bulan, mau diapakan ini,” ucapnya.* 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News