KILASJATENG.ID– Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani mendapat kekancingan atau gelar bangsawan, Kanjeng Pangeran dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo lantaran dinilai ikut melestarikan budaya Jawa.
Penyerahan gelar sendiri digelar di Sasana Nalendra kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebelum Pagelaran Wayang Tutupan Suran, Jumat 26 Juli 2025 malam.
“Lengkapnya Kanjeng Pangeran Ahmad Dhani Sastroatmojo Joyonegoro, agak susah ngapalinnya,” ucapnya usai acara penyerahan gelar.
Pentolan grup musik Dewa itu pun mengaku senang sekaligus merasa memiliki beban baru karena di balik gelar yang didapatkannya ada tanggung jawab besar yang harus ia emban sebagai bagian dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, khususnya dalam pelestarian adat budaya Jawa.
“Ya pastinya jadi beban ya. Karena mau nggak mau kan, apapun nanti di masa depan, ya tugas saya itu memberikan berbagai macam informasi sejarah tentang Keraton Solo. Tapi juga seneng bisa menjadi bagian dari Mataram Islam,” kata dia.
Dhani sendiri mengaku merupakan penggemar sejarah Mataram Islam karena itu, ia tidak asing dengan budaya Jawa, baik di Keraton Solo maupun Yogyakarta. Menurutnya keduanya sama-sama memiliki kedekatan dengan dirinya.
“Tidak hanya dengan Keraton Solo, saya juga dekat dengan Keraton Yogyakarta, Pura Mangkunegaran juga, tapi memang lebih akrab dengan Keraton Solo karena kami kebetulan punya kerabat juga dekat dengan Keraton Solo,” ungkapnya.
Alasan itu pula yang akhirnya membuat ia memutuskan untuk menggelar resepsi pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali dengan Alyssa Daguise pada 16 Juni 2025 lalu mengikuti tata cara adat Keraton Solo.
“Kebetulan saya peneliti sejarah Mataram Islam, saya menyukai adat istiadat tradisionalnya. Kebetulan Al juga sama dengan saya, jadi ya wajar saja kenapa pilih Keraton Solo ya ada sebab musababnya,” lanjut Ahmad Dhani.
Saat ditanya upaya yang akan dilakukan setelah menjadi bagian dari Keraton Solo, Dhani mengatakan salah satunya dengan membenahi sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ada di kurikulum sekolah.
“Intinya kita punya tugas untuk melestarikan budaya Keraton khususnya Solo. Dan memberikan banyak, artinya pemahaman tentang sejarah Keraton Solo baik dari awal berdirinya hingga sekarang yang lebih komprehensif di kurikulum sekolah sesuai dengan komisi saya, Komisi X DPR,” ujarnya.
Sementara itu, Pengageng Parentah Keraton, KGPH Dipokusumo mengatakan kekancingan ini merupakan salah satu rangkaian penutupan kegiatan di bulan Suro. Selain Ahmad Dhani juga ada beberapa sahabat yang mendapatkan gelar atau kekancingan.
“Mas Ahmad Dhani mendapatkan gelar karena Sinuhun mendapatkan laporan Mas Ahmad Dhani ini baru saja mantu, mantu itu menggunakan tata cara adat keraton. Ini merupakan salah satu upaya pelestarian termasuk pengembangan budaya Jawa, salah satunya adalah melalui prosesi perkawinan. Untuk itu, Mas Ahmad Dhani ini mendapatkan gelar,” jelasnya.*