Gradasi Diujicobakan di Kota Solo, Pemerintah: Upaya Tekan Pencemaran Sampah di Laut

oleh -135 Dilihat
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyerahkan Kotak Sedekah Sampah dan Buku GRADASI kepada Komunitas Eco Bhineka Surakarta di sela-sela Sosialisasi GRADASI: “Sedekah Sampah, Berkah untuk Lingkungan: Wujudkan Ekonomi Sirkular dari Solo” di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Minggu 22 Desember 20234. (Foto: Putri Sejati)
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyerahkan Kotak Sedekah Sampah dan Buku GRADASI kepada Komunitas Eco Bhineka Surakarta di sela-sela Sosialisasi GRADASI: “Sedekah Sampah, Berkah untuk Lingkungan: Wujudkan Ekonomi Sirkular dari Solo” di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Minggu 22 Desember 20234. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan menjadikan Kota Solo sebagai satu dari lima kota uji coba program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi).

Asisten Deputi Ekonomi Sirkuler dan Dampak Lingkungan Kemenko Bidang Pangan, Rofi Alhanif mengatakan, Gradasi sejatinya sudah diluncurkan pada 2021 lalu sebagai tindaklanjut dari terbitnya  Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang berisi target pengurangan sampah laut sebesar 70 persen pada tahun 2025 dan pembentukkan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL). 

Kala itu Gradasi diluncurkan  dibentuk oleh  Sekretariat TKN PSL dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), didukung oleh United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia. Kemudian pada April 2024 Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan UNDP Indonesia menyepakati perjanjian proyek kerja sama dalam penanganan sampah plastik di laut dengan Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) yang diwakili oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

“Gerakan ini merupakan kerja sama dengan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan diuji coba di Solo, Sidoarjo, Surabaya, Bekasi dan Denpasar. Kami akan bekerja sama dengan pengelola bank sampah maupun TPS 3R, agar programnya lebih optimal,” ujarnya usai menghadiri Sosialisasi GRADASI: “Sedekah Sampah, Berkah untuk Lingkungan: Wujudkan Ekonomi Sirkular dari Solo” di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Minggu 22 Desember 20234.

Baca Juga  Gelar Operasi Aman Candi 2025, Kapolresta Solo Ungkap Telah Tangkap 25 Pelaku Premanisme

Gradasi sendiri merupakan gerakan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui pendekatan agama, dan dapat dijadikan pula sebagai penggerak ekonomi dan menyelesaikan permasalahan sosial di lingkungan rumah ibadah atau masjid sekaligus menjadi sarana edukasi kebiasaan pilah sampah dari rumah untuk masyarakat. Selain itu gerakan ini juga menerapkan prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan karena didasarkan pada penyelarasan tiga pilar, yaitu pilar lingkungan, sosial, dan ekonomi.

“Lewat Gradasi, botol plastik, botol kaca, kertas, kardus maupun sampah lain yang bisa dimanfaatkan kembali dan bernilai ekonomi tersebut akan diberikan kepada pengelola rumah ibadah, pemulung, atau masyarakat lain yang membutuhkan,” kata Rofi. 

Selain mempopulerkan pemilahan dan pemanfaatan ulang sampah rumah tangga, program Gradasi juga berencana mendaur ulang dan menyedekahkan sampah yang dikumpulkan dari Bengawan Solo.

“Ada studi dari Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) bahwa 11 sungai di Pulau Jawa, termasuk Bengawan Solo, menjadi kontributor sampah terbesar di laut. Bengawan Solo ini kan asalnya (berhulu) dari Jawa Tengah. Karena itu, Solo menjadi salah satu kota uji coba Gradasi,” ungkap Rofi.

Menurut Rofi, daur ulang dan sedekah sampah dari Bengawan Solo maupun rumah warga Solo sesuai dengan paradigma baru pengelolaan sampah yang dikembangkan pemerintah.

Baca Juga  MilkLife Soccer Challenge- Solo 2025: SD Dji Surakarta dan SD Al Azhar Syifa Budi Surakarta Sabet Gelar Juara

“Kalau dulu sampah dikumpulkan, diangkut ke TPA, lalu dianggap selesai. Sekarang coba dikembangkan untuk mendukung ekonomi sirkular. Jadi semaksimal mungkin sampah dikurangi, dipilah, didaur dan digunakan ulang,” kata dia. 

Sementara itu, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyambut baik program tersebut dan berharap program tersebut akan berkesinambungan karena dapat membantu ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Upaya mengurangi sampah plastik terbuang ke laut merupakan salah satu visi misi Presiden Prabowo Subianto yang kemudian ditindaklanjuti melalui program yang pastinya butuh komitmen dan konsistensi dari kepala daerah supaya berjalan efektif dan efisiensi. Sasarannya masing-masing rumah tangga supaya lebih sadar untuk memilah sampah,” ucapnya.

Dan sebagai dukungan atas program Gradasi di Kota Solo, Teguh mengatakan akan menyiapkan masa transisi supaya bisa berkelanjutan, termasuk sisi teknis Dinas Lingkungan Hidup/DLH Solo diperkuat dengan anggaran. Lantaran program Gradasi didanai UEA harus didampingi dengan APBD. 

“Kami juga akan melakukan kajian di mana saja lokasi untuk menjalankan Gradasi, apakah di tempat ibadah, pasar tradisional, dan taman cerdas. Pilah sampah/sedekah sampah bisa dijalankan  tanpa menjadikan tempat berkegiatan menjadi kumuh,” pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News