Grebeg Mulud Keraton Solo Dua Pasang Gunungan Ludes Diperebutkan Warga 

oleh -197 Dilihat
Warga memperebutkan gunungan dalam Grebeg Mulud yang digear yang digelar di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat, Senin 16 September 2024. (Foto: Putri Sejati)
Warga memperebutkan gunungan dalam Grebeg Mulud yang digear yang digelar di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat, Senin 16 September 2024. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengeluarkan empat buah atau sepasang gunungan dalam upacara adat Grebeg Maulud yang digelar di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat, Senin 16 September 2024.  

Pantauan di lapangan, dua pasang gunungan yang masing-masing terdiri dari dua gunungan jaler dan dua gunungan estri tersebut mulai dibawa keluar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melalui pintu Kori Kamandungan sekitar pukul 11.00 WIB. 

Oleh para abdi dalem kedua pasang gunungan tersebut dibawa melalui supit urang dan tiba di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sekitar pukul 11.15 WIB. 

Masyarakat yang telah menunggu sejak pukul 09.00 WIB di halaman masjid pun langsung antusias untuk mendekat untuk merebut gunungan. Namun mereka langsung dihalau petugas keamanan internal keraton. 

Sedianya dua pasang gunungan tersebut diletakkan di halaman masjid sembari menunggu prosesi pembacaan doa di dalam masjid selesai dilakukan. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya hanya sepasang gunungan yang diletakkan di halaman masjid, sedangkan sepasang gunungan lainnya langsung dibawa kembali ke keraton untuk diperebutkan oleh abdi dalem. 

Baca Juga  Hadirkan UMKM F3ST 2025, Roemah Tiga: Tak Sekedar Bazar tapi Juga Tempat Rekreasi

Sementara itu, sepasang gunungan yang diletakkan di halaman masjid langsung ludes diserbu warga hanya dalam hitungan menit sebelum selesai didoakan. Warga rupanya sudah tidak sabar untuk menunggu hingga pembacaan doa selesai dilakukan dan langsung merangsek mendekat untuk merebut gunungan. 

Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko yang memimpin upacara adat Grebeg Mulud mengatakan, ada empat gunungan atau dua pasang gunungan yang dikeluarkan Paku Buwono (PB) XIII sebagai bentuk cinta kepada rakyatnya.  

“Alhamdulilah upacara adat berjalan lancar  Masyarakat juga antusias, menyambut Grebeg Maulud. Semoga ini dimaknai secara keseluruhan. Jika Keraton Surakarta menyambut bulan Maulid Nabi dengan suka cita, semoga ini jadi berkah semua,” kata Haryo.

Baca Juga  Puncak Solo Raya Great Sale, Pemprov Jateng Dukung STTIE 2025

Sementara itu, Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan, Grebeg Mulud digelar sebagai bentuk peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW atau yang biasa disebut dengan Maulud Nabi. 

“Untuk tahun ini Pareden Garebeg Mulud Tahun JE 1958 diadakan atas perintah dan dibiayai secara utuh oleh PB XIII dengan memberikan pasang gunungan masing-masing dua gunungan estri (perempuan) dan dua gunungan jaler (laki-laki), berikut dengan isi dari kotak camtoko (gunungan),” jelasnya.  

Ia menambahkan selain memberikan gunungan untuk diperebutkan, baik PB XIII, GKR Pakoe Boewono, Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, GKR Timoer Rumbai, Gusti Devi, Gusti Ratih, dan Gusti Putri Purnaningrum, dalam acara adat ini juga membagikan udig-udig di depan Pintu Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News