KLASJATENG.ID-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yogyakarta mulai 25-29 Oktober mengeksekusi timbunan sampah di 14 depo yang sudah penuh kemudian diangkut ke TPA Regional Piyungan.
Kepala DLH Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan, berdasarkan pantauannya di lapangan, jumlah timbunan sampah yang diangkut dari 2 depo ke TPA Regional Piyungan melebihi 140 ton. Disebutkan timbunan sampah yang ada di depo Pengok beratnya kisaran kurang lebih 70 ton, depo lain yaitu dari Mandala Krida sebanyak 75 ton.
“Terutama depo-depo sampah yang padat dan memang sudah penuh timbunannya, seperti sampah yang ada di depo Pengok, kemudian depo Mandala Krida yang paling luas yaitu sekitar 400 meter persegi,” katanya.
“Kami arahkan masyarakat untuk langsung saja ke depo terdekat sesuai jam bukanya, dengan tujuan untuk mempercepat proses eksekusi sampah dari depo ke TPA, supaya tidak terlalu lama pada proses pengangkutan dan pengirimannya,” ujarnya.
Sugeng menyampaikan sejauh ini masyarakat masih memanfaatkan keberadaan depo sampah dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di wilayah RW masing-masing. Meski demikian ia menghimbau dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengurangan dan penanganan sampah.
“Produksi sampah di Kota Yogyakarta saat ini tercatat sekitar 150 ton per hari, dari yang sebelumnya mencapai 300 ton. Tentu ini masih menjadi pekerjaan bersama supaya produksi sampah bisa terus ditekan, untuk itu kami ajak semua masyarakat agar terlibat dan berkontribusi dari hal sederhana, kurangi sampah sehari-hari, pilah dan kelola dari masing-masing rumah,” sambungnya.
Sugeng juga menambahkan, berbagai upaya mulai dari Gerakan Zero Sampah Anorganik, Mbah Dirjo, Bank Sampah Induk, Optimalisasi TPS3R di Nitikan dan Karangmiri, diharapkan bisa semakin diperkuat dalam pengurangan dan penanganan sampah di Kota Yogya.
“Semuanya harus berperan, selain solusi penanganan sampah, perubahan perilaku kita itu yang menjadi kunci utama, supaya terus bisa mengurangi kegiatan yang menimbulkan sampah, sadar untuk memilah, dan bisa mengelolanya,” tandasnya.*