Mendes PDT Yandri Susanto Tinjau Perternakan Ayam Berteknologi AI di Boyolali

oleh -4 Dilihat
Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, meninjau peternakan ayam pedaging berteknologi Artificial intelligent atau AI di Boyolali, Jawa Tengah, Senin 29 Desember 2025. (Foto: Red)
Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, meninjau peternakan ayam pedaging berteknologi Artificial intelligent atau AI di Boyolali, Jawa Tengah, Senin 29 Desember 2025. (Foto: Red)

KILASJATENG.ID– Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, meninjau peternakan ayam pedaging berteknologi Artificial intelligent atau AI di Boyolali, Jawa Tengah, Senin 29 Desember 2025.

Ditemui seusai meninjau Mendes PDT, Yandri Susanto menjelaskan Kementerian Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal menggandeng PT Chickin Indonesia untuk meningkatkan produktifitas ayam pedaging maupun ayam petelur untuk memenuhi rantai pasok permintaan program MBG dan Koperasi Desa Merah Putih sesuai dengan asacita Presiden Prabowo Subianto membangun Indonesia dari desa.

“Kebutuhan ayam pedaging dan telur ayam tinggi untuk kebutuhan MBG dan Kopdes, maka kita berusaha meningkatkan produktifitas agar bisa mencukupi kebutuhan tersebut dan mensejahterakan para peternak yang ada di desa” ujarnya.

Baca Juga  Antisipasi Perundungan dan Pergaulan Bebas, Siswa SMAN 1 Nogosari Ikuti Edukasi Sekolah Ramah Anak

PT Chickin Indonesia nantinya akan memberdayakan para peternak di desa mulai dari permodalan, pendampingan, hingga pemasarannya. Sehingga para peternak dapat lebih meningkatkan produktifitas peternakan dengan memanfaatkan teknologi tersebut.

“Kedepan kita berharap akan lebih banyak peternak yang diberdayakan, sehingga peningkatan produktifitas baik daging ayam maupun telur dapat terwujud” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Pengembangan Bisnis PT Chickin Indonesia, Aji Nugrahanto, mengatakan pihaknya hadir untuk memberi kemudahan bagi para peternak dengan memanfaatkan teknologi AI.

“Saat ini salah satu teknologi yang digunakan yakni penimbangan nggak ayam pedaging tidak perlu lagi ditimbang secara manual, melainkan hanya melalui sensor kamera bisa menimbang secara otomatis dan terus menerus” ujarnya.

Baca Juga  Baznas Solo Salurkan Donasi Rp531,5 Juta untuk Bencana Sumatera, Wali Kota Solo: Bentuk Solidaritas Warga

Dengan begitu penimbangan AYAM bisa lebih efektif dan efesien. Selain itu dapat mengintegrasikan data untuk memantau pertumbuhan dan kondisi lingkungan ayam secara real-time.

Menurutnya kerjasama dengan Kemendes PDT tersebut untuk meningkatkan produktifitas ayam pedaging, sehingga bisa memenuhi permintaan program MBG yang begitu tinggi serta permintaan Kopdes Merah Putih.

“Sampai saat ini di seluruh Indonesia baru 10% peternak ayam pedaging yang baru kami jangkau. Kedepan taregt kami akan lebih banyak peternak yang dijangkau dan diberdayakan sehingga kebutuhan ayam dan telur dapat dipenuhi dan bisa mensejahterakan para peternak di desa” tandasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News