Bajaj Maxride Kembali Beroperasi, Sediakan Lapangan Kerja untuk Warga Solo

oleh -4 Dilihat
Bajaj Maxride kembali beroperasi di Kota Solo setelaah sempat satu bulan vakum. (Foto: Putri Sejati)
Bajaj Maxride kembali beroperasi di Kota Solo setelaah sempat satu bulan vakum. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID– Setelah sebulan berhenti beroperasi pasca terbitnya Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo terkait larangan operasional transportasi online roda tiga, Bajaj Maxride kembali beroperasi. 

Regional Manager Maxauto dan Maxride Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, Bayu Subolah menegaskan, pihaknya berani mengambil keputusan untuk kembali beroperasi di Kota Solo setelah armada yang digunakan telah memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT). 

“Sebenarnya kami itu online sudah mulai per kemarin karena kan beberapa driver itu sudah mengantongi yang namanya STNK yang membuktikan bahwa kita itu sudah layak jalan dengan plat hitam. Unit Bajaj Maxride sudah memiliki SRUT yang menunjukkan unit kami layak jalan,” ujarnya saat ditemui di Showroom Bajaj Solo, Sabtu 22 November 2025. 

Selain sudah memiliki kelengkapan dari sisi kendaraan, Bayu juga mengatakan untuk penumpang juga sudah dikaver asuransi Jasa Raharja yang tercover dalam STNK.  Maxride juga berencana menggandeng asuransi tambahan serta BPJS Ketenagakerjaan untuk perlindungan pengemudi. 

“Setelah tanda tangan MoU dengan BPJS di Solo, driver-driver kami akan langsung kami daftarkan,” katanya.

Unit Bajaj Maxride di Showroom Kota Solo. (Foto: Putri Sejati)
Unit Bajaj Maxride di Showroom Kota Solo. (Foto: Putri Sejati)

Terkait posisi Maxride di Kota Solo, Bayu menegaskan bahwa kehadiran mereka tidak hanya menyediakan pilihan baru transportasi massal, namun juga membawa misi besar, yakni membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan para pengemudi roda tiga yang selama ini tersisihkan.

“Posisi kami saat ini adalah kami hadir di Solo membawa kebermanfaatan sosial. Hal tersebut berkaca dari banyak kota sebelumnya seperti Makassar, Medan, dan Jogja, Maxride berfokus memberi kesempatan kerja baru bagi pengemudi becak dan sopir angkot yang semakin sulit mendapatkan penumpang,” jelasnya. 

Ia memaparkan kehadiran Bajaj Maxride bisa menjadi solusi bagi transportasi roda tiga yang mulai ditinggalkan. Bayu mencontohkan pengemudi becak makin susah dapat penumpang. 

Baca Juga  KPK Geledah 6 Lokasi di Ponorogo, Amankan Dokumen dan Uang Tunai Terkait Kasus Korupsi 

“Karena itu, kami ingin memberdayakan mereka supaya bisa naik kelas, merasakan teknologi platform online,” tegasnya.

Saat ini Bajaj Maxride sudah memiliki 20 driver dengan 20 armada yang terdaftar dan harapannya jumlah ini akan semakin meningkat. Karena investasi Bajaj cukup menjanjikan, baik bagi pengemudi maupun pemilik armada (juragan). 

“Jika pengemudi membeli unit sekitar Rp 50 juta, penghasilan rata-rata per bulan disebut bisa mencapai Rp 3 juta, sehingga modal bisa kembali dalam waktu kurang dari satu tahun. Kalau juragan yang beli unit dan kami bantu carikan driver, balik modalnya kurang dari 2 tahun,” terang Bayu.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News