KILASJATENG.ID– Merayakan 45 tahun berdiri PT Rembaka melakukan re-branding produk kosmetik unggulannya La Tulipe yang hadir sebagai salah satu kosmetik lokal bagi wanita sejak tahun 1980 di Atrium Solo Paragon Mall, Kamis 20 November 2025.
CEO PT Rembaka selaku produsen La Tulipe, Kuncoro Tanudirjo mengatakan, dalam re-branding yang dilakukan tak hanya sekedar logo, namun juga dari sisi produk. Termasuk kualitas packaging yang lebih ditingkatkan dan mengikuti tren saat ini.
“Kalau kualitas kami selalu berusaha untuk terus meningkat sejak dulu. Jadi branding bukan hanya sekedar perubahan logo, namun juga keseluruhan dari packaging, varian produk dan lainnya. Sehingga konsumen merasa nyaman. Re-branding penting karena kondisi juga sudah berbeda dengan sekitar tahun 80-an, jadi kita perlu lakukan kondisi di branding terhadap produk secara keseluruhan. Sehingga untuk konsumen saat ini produk ini akan terasa nyaman enak dan bersahabat,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejatinya Kota Solo menjadi tempat pertama penyelenggaraan acara re-branding La Tulipe, namun karena beberapa hal akhirnya baru bisa dilaksanakan setelah digelar di Bandung dan akan ditutup di Surabaya yang menjadi homebase PT Rembaka.
“Kami melakukan re-branding karena kami adalah produk kosmetik lokal asli Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1980. Tentunya dengan re-branding ini kami menghadirkan produk yang lebih kekinian sehingga bisa semakin dekat dengan konsumen. Baik yang loyal maupun untuk menggaet pasar baru, yakni para anak muda. Karena kami juga memiliki series untuk anak muda, di luar produk kami yang ditargetkan untuk wanita Indonesia berusia 30-an tahun,” papar Kuncoro.
Dari sisi produk, selain perubahan packaging yang lebih kekinian, juga ada penambahan varian produk untuk mendukung ekspansi target market yang ingin disasar La Tulipe melalui re-branding yang dilakukan.
“Kita selalu mengikuti tren dan kebutuhan masyarakat. Meski sampai saat ini produk unggulan kita masih di rangkaian pembersih dan penyegar serta skin care, namun kami juga terus melakukan inovasi. Terbukti, kami bisa bertahan di tengah gempuran skin care dari luar negeri yang masif masuk Indonesia,” ujarnya.
Kuncoro menegaskan, karena La Tulipe merupakan produk asli Indonesia, maka pastinya memiliki keunggulan lebih cocok digunakan masyarakat Indonesia di iklim tropis.
Kami kan memang produsen lokal dalam negeri yang sudah ada sejak lama, tentunya kita melakukan research dan development di Indonesia sehingga menyesuaikan dengan kebutuhan asli masyarakat Indonesia, wanita Indonesia. Jadi pasti akan lebih sesuai dengan iklim tropis dengan kebutuhan kita semua. Keunggulan lainnya, jalur distribusi yang lebih cepat daripada produk impor, sehingga lifetime lebih lama,” ucap Kuncoro.
Ditabahkan New Product Development La Tulipe, Grace Tanudirjo. Meski re-branding namun di sisi lain pihaknya juga masih mempertahankan core yang dimiliki. Yakni dermatologi tested di setiap produknya. Sehingga aman dipakai wanita Indonesia.
“Salah satu founder La Tulipe adalah dokter dermatologist, sehingga semua produk kami pasti memiliki sertifikat dermatologi tested atau lolos uji kulit. Sehingga produknya tidak menimbulkan iritasi,” ungkapnya.*


