KILASJATENG.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia berhasil mencatatkan namanya dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) pada Jumat (14/11/2025). Rekor tersebut diberikan untuk kategori ‘Produksi Senyawa Baku Pembanding Dengan Ketersediaan Terbanyak’, sebuah pencapaian yang menandai penguatan signifikan pada standar pengujian mutu obat dan makanan di Tanah Air.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan kebahagiaannya atas capaian ini, yang diraih usai acara Pencatatan Rekor MURI Baku Pembanding dan Launching SNI Kosmetik di Aula Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Kantor BPOM, Jakarta Pusat.
“Kita berbahagia, karena yang pertama kita telah memiliki Baku Pembanding. Yang kedua Baku Pembandingnya ini ternyata kita memiliki cukup dalam jumlah yang cukup besar,” ujar Taruna Ikrar.
Ia menjelaskan bahwa baku pembanding adalah standar penting dan krusial yang digunakan untuk menilai keamanan, mutu, dan khasiat obat serta makanan, yang pada akhirnya menentukan kualitas produk yang beredar di pasaran.
Pencapaian rekor ini, menurut Ikrar, lahir dari kerja sama yang erat antara kementerian, lembaga, dan komunitas saintifik. Kolaborasi ini telah diformalkan melalui Memorandum of Understanding (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang kini sudah berjalan pada tingkat teknis. PKS ini dinilai penting karena memastikan konsep kolaboratif yang disepakati dapat diterapkan secara nyata.
Ikrar juga menekankan bahwa BPOM kini tengah berupaya membawa standar baku pembanding Indonesia menuju pengakuan global. Pihaknya berharap proses akreditasi internasional, khususnya melalui WHO (World Health Organization) dan pendaftaran di Madrid, dapat memberikan hasil positif.
“Dalam konteks BPOM kita sekarang lagi menuju WLA (WHO-Listed Authority), kita harap-harap cemas menunggu hasilnya. Hasil sidang di tingkat WHO, di tingkat pusat, mudah-mudahan kita bisa mencapai,” tambahnya.
Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, menjelaskan bahwa senyawa baku pembanding merupakan zat kimia berumur panjang yang stabil dan digunakan sebagai referensi untuk mengukur karakter suatu bahan secara akurat dalam proses pengujian kualitas.
Ngadri menyebut BPOM telah menguji dengan jumlah jenis yang fantastis. “MURI dengan bangga mencatat, sebagai rekor Indonesia dengan ketersediaan jenis bahan baku pembanding terbanyak. Dibanding lab-lab yang lain di Indonesia,” ucapnya.
BPOM mencatatkan rekor ini dengan ketersediaan sebanyak 810 jenis baku pembanding, menegaskan kapasitas laboratorium BPOM dalam menjamin keamanan dan mutu produk yang dikonsumsi masyarakat. (QIV)


