Batik City Run 2025: Yogyakarta Perkuat Citra Kota Batik Dunia

oleh -3 Dilihat

Kilasjateng.id – Bulan Oktober selalu punya makna istimewa bagi bangsa Indonesia. Setiap tanggal 2 Oktober, masyarakat meneguhkan kembali kecintaannya terhadap batik—warisan budaya takbenda yang telah diakui dunia. Dalam semangat itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) serta Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) menggelar Batik City Run 2025 pada 12 Oktober di kawasan Benteng Vredeburg, Yogyakarta.

Ajang lari ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga bentuk perayaan puncak Hari Batik Nasional, sekaligus upaya memperkuat posisi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia (World Batik City).

Yogyakarta, Etalase Hidup Batik Dunia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, tetapi juga memiliki peran penting dalam pengembangan batik nasional maupun global.

“Sebagai Kota Batik Dunia, Yogyakarta menjadi etalase hidup bagi warisan budaya dan inovasi. Melalui kegiatan seperti Batik City Run, kita ingin memperkuat citra batik sebagai bagian dari gaya hidup modern yang bisa dinikmati oleh siapa pun, termasuk wisatawan,” ujar Agus Gumiwang.

Baca Juga  Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen, Siapkan Stimulus Tambahan di Kuartal IV

Menurutnya, kegiatan berbasis komunitas seperti ini bukan hanya menumbuhkan semangat olahraga, tetapi juga membuka peluang baru bagi wisata budaya dan ekonomi kreatif.

Batik dan Wisata Budaya: Dua Sisi yang Tak Terpisahkan

Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi, menilai bahwa kemajuan industri batik tak bisa dilepaskan dari ekosistem pariwisata daerah.

“Wisata budaya menjadi pintu masuk bagi penguatan ekonomi kreatif. Saat wisatawan datang ke Yogyakarta, mereka tidak hanya berwisata, tapi juga belajar dan membawa pulang nilai-nilai batik sebagai identitas Indonesia,” jelasnya.

Event seperti Batik City Run, lanjut Andi, berperan penting dalam memperluas pasar sekaligus memperkuat branding batik Indonesia di kancah global.

Batik Berkelanjutan, Identitas yang Terus Hidup

Kepala BBSPJIKB, Jonni Afrizon, menambahkan bahwa lembaganya terus mendorong pelestarian dan inovasi batik melalui standardisasi dan layanan jasa industri bagi para perajin.

Baca Juga  Menkeu Purbaya Tagih Janji Pertamina Bangun Kilang Minyak Baru

“Kami ingin batik terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. Selain mendukung industri batik yang ramah lingkungan, kami juga menjadikan batik sebagai bagian dari identitas dan daya tarik wisata,” ujarnya.

Jonni menegaskan, semakin banyak wisatawan yang mengenal batik, semakin besar pula nilai tambah ekonomi bagi pengrajin dan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat industri berbasis kearifan lokal.

Dari Jogja untuk Indonesia dan Dunia

Puncak kegiatan Batik City Run 2025 akan ditandai dengan flag off oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, simbol semangat Yogyakarta dalam menjaga dan merayakan batik sebagai jati diri bangsa.

Melalui perpaduan tradisi, inovasi, dan pariwisata, acara ini diharapkan mampu menjadi inspirasi agar batik tidak hanya dikenakan, tetapi juga dihayati, dicintai, dan diwariskan lintas generasi—dari Jogja untuk Indonesia dan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News