Gerhana Bulan Total 2025: Indonesia Saksikan Blood Moon 7 September!

oleh -401 Dilihat
Gerhana Bulan 'Blood Moon' (Foto: Freepik)

KILASJATENG.ID – Para pencinta astronomi di Indonesia akan kembali dimanjakan dengan fenomena langka, yaitu gerhana bulan total kedua yang akan terjadi pada Minggu (7/9/2025). Peristiwa ini dikenal sebagai Blood Moon karena bulan akan tampak berwarna merah menawan saat mencapai puncaknya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total ini menjadi yang kedua kalinya di tahun 2025, setelah sebelumnya terjadi pada 14 Maret 2025. Peristiwa kali ini bisa disaksikan oleh sekitar 77 persen populasi dunia, atau sekitar 6,2 miliar orang.

Waktu dan Tahapan Gerhana
Puncak dari fenomena gerhana bulan total ini akan berlangsung pada dini hari. Pengamatan bisa dimulai sejak fase gerhana sebagian, yang diperkirakan terjadi pada pukul 23.15 WIB pada Sabtu (6/9/2025) malam.

Baca Juga  Mendikdasmen Usul Tambahan Anggaran Rp14,4 Triliun, Anggaran Pendidikan Hanya 7 Persen.

Berikut adalah tahapan lengkap gerhana bulan total 7 September 2025 yang bisa disaksikan di Indonesia:

Mulai Gerhana Sebagian: sekitar pukul 23.15 WIB (6 September)

Mulai Totalitas: pukul 00.30 WIB (7 September)

Puncak Gerhana: sekitar pukul 01.11 WIB

Akhir Totalitas: pukul 01.53 WIB

Akhir Gerhana Sebagian: sekitar pukul 03.08 WIB

Seluruh fase gerhana dapat terlihat jelas dari wilayah Indonesia bagian barat. Namun, di wilayah timur Papua, bulan akan terbenam sebelum seluruh fase selesai. Oleh karena itu, kondisi langit yang cerah menjadi kunci utama untuk dapat menikmati fenomena ini secara penuh.

Siapa Saja yang Bisa Menyaksikan?
Gerhana bulan total ini dapat disaksikan oleh hampir 88 persen penduduk bumi, meski hanya sebagian fase. Wilayah dengan pemandangan terbaik termasuk Asia, khususnya Indonesia dan Australia Barat, yang bisa melihat semua fase dari awal hingga akhir.

Baca Juga  Hari Kedua GEMFest 2025 Hadirkan Kolaborasi Sujiwo Tejo dan Lala Atila dengan Waktu Indonesia Berdendang

Sementara itu, pengamat di Eropa, Afrika, Australia Timur, dan Selandia Baru juga masih bisa melihat sebagian fase, tergantung pada posisi bulan di cakrawala. Bagi pengamat di Eropa, bulan akan terbit setelah gerhana berlangsung, sehingga mereka perlu mencari lokasi dengan pandangan yang terbuka ke arah timur. (VFX)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News