KILASJATENG.ID – Rapat terbatas mengenai keamanan dan ketahanan pangan dipimpin oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Beberapa pejabat lainnya, termasuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Jenderal M Herindra, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, juga hadir.
Dadan juga merinci, satu restoran yang berganti fungsi menjadi SPPG dapat melayani hingga 3.500 porsi, meningkat dari sebelumnya yang hanya melayani sekitar 500 pengunjung. “Makanan dikirim ke sekolah, atau ke rumah untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” jelasnya.
“SPPG dibangun murni dengan dana dari para mitra. Uang yang beredar di masyarakat cukup besar,” ungkap Dadan pada Rabu (13/8/2025). Menurutnya, beberapa pemilik restoran, kafe, katering, hingga hotel memilih berubah fungsi menjadi SPPG dan ikut menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Prof Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), menyatakan 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru dibangun tanpa anggaran APBN. Dalam kerja sama dengan berbagai mitra, dana sekitar Rp28 triliun diputar dalam pembangunan ini. Mitra seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Muhammadiyah, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI telah turut berkontribusi.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan HIndayana menyebutkan sebanyak 14.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru yang dipersiapkan BGN bekerja sama dengan mitra, dan biaya yang dikeluarkan untuk membangun SPPG ini tidak menggunakan anggaran
(FQL)