IHSG Melesat Tembus 7.846 pada Pembukaan Perdagangan Hari Ini

oleh -229 Dilihat

KILASJATENG.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan penguatan tajam hari ini, Rabu (13/8/2025). Pada awal perdagangan, IHSG melesat 0,70 persen atau 54 poin, menembus level 7.846. Penguatan ini melanjutkan tren positif dari penutupan perdagangan kemarin, di mana IHSG ditutup naik signifikan 2,44 persen ke level 7.791.

Kenaikan IHSG ini didorong oleh aliran modal asing yang cukup besar. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, kemarin investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham sebesar Rp2,2 triliun.

“IHSG berpotensi melanjutkan penguatan hari ini, karena aliran masuk modal asing yang cukup besar Selasa kemarin,” kata Fanny. Saham-saham yang paling banyak diburu asing meliputi BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan RAJA. Fanny memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 7.845-7.880, dengan level resistance di 7.760-7.740.

Baca Juga  Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Jember Diresmikan, Penerbangan Komersial Dimulai 17 Agustus 2025

Sentimen Global dari Wall Street dan Inflasi AS
Penguatan IHSG sejalan dengan kenaikan bursa saham di Wall Street, Amerika Serikat, pada Selasa kemarin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). S&P 500 naik 1,13 persen, Nasdaq melesat 1,39 persen, dan Dow Jones Industrial Average menguat 1,10 persen.

Kenaikan tajam ini dipicu oleh rilis data inflasi AS bulan Juli 2025 yang lebih rendah dari perkiraan. “Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat harapan pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan,” jelas Fanny. Inflasi umum AS secara tahunan tercatat 2,7 persen, di bawah ekspektasi 2,8 persen. Data inflasi yang mereda ini meredakan kekhawatiran investor dan memberikan sentimen positif pada pasar.

Baca Juga  Ledakan Hebat di Fasilitas Pertamina di Subang: Dua Pekerja Terluka dan Penyelidikan Sedang Berlangsung

Selain itu, kebijakan Presiden Trump yang memperpanjang jeda kenaikan tarif terhadap Tiongkok selama 90 hari juga memberikan dorongan positif bagi pasar. Kini, pasar menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan menjadi petunjuk tambahan bagi The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga pada pertemuan di Jackson Hole akhir Agustus dan rapat kebijakan pada September mendatang. (IFE)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News