KILASJATENG.ID- Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro X akhirnya buka suara terkait postingannya di instagram pribadinya soal menyesal bergabung dengan republik yang menjadi viral beberapa waktu lalu.
Melalui juru bicaranya sekaligus Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KPA Dani Nur Adiningrat, putra mahkota Keraton Solo itu menegaskan jika postingan tersebut diunggah dengan kesadaran penuh sebagai bentuk kritik kepada pemerintah atas sejumlah persoalan yang muncul akhir-akhir ini.
“Dengan ini saya menyampaikan klarifikasi guna memberikan kejelasan mengenai maksud dan tujuan unggahan tersebut. Ini tidak bisa dilepaskan dari rangkaian unggahan sebelumnya yang berkaitan dengan perkembangan situasi terkini. Semoga ini tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” ujar Dani membacakan pernyataan klarifikasi yang ditandatangani oleh KGPAA Hamangkunegoro X.
Adapun persoalan yang menjadi dasar putra mahkota mengeluarkan statemen “nyesel gabung republik” tersebut pertama adalah kasus Pertamina yang memberikan kekecewaan pada masyarakat. Kedua, ekspresi kekecewaan yang memuat pernyataan satir terkait menyesal bergabung dengan republik sebagai bentuk kekecewaan atas penyelenggara negara saat ini.
Kemudian ketiga mengenai tata pengelolaan pemerintahan jauh dari harapan leluhur yang berkaitan dalam konteks sejarah. Dan keempat adalah kekecewaan mendalam atas tata kelola pemerintahan yang kurang rasa tanggung jawab dan tidak mengindahkan kepentingan rakyat. Serta yang kelima sebagai bentuk ajakan pada generasi muda untuk berani menyampaikan kritik pada pemerintah.
Pernyataan klarifikasi itu, lanjutnya, bukan merupakan permintaan maaf atas postingan putra mahkota, namun justru sebagai bentuk penegasan bahwa postingan tersebut merupakan bentuk kritik kepada pemerintah sekaligus menunjukkan sikap kritis penerus pemimpin Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Ini bukan permintaan maaf karena ini bukan sebuah kesalahan. Ini justru peran aktif dari anak muda terhadap kondisi dan keadaan sosial, politik, ekonomi yang menyerahkan masyarakat. Putra Mahkota menegaskan bahwa rakyat yang berdaulat dan semua punya hak untuk mengkritisi pemerintahan karena ini republik agar kehidupan berbangsa dan bernegara bisa lebih baik,” tandasnya.
Karena itu, pihaknya pun berharap kritikan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah dan ditanggapi secara arif. Sekaligus diharapkan mampu memberikan contoh kepada generasi muda bagaimana menyampaikan kritik yang baik dan bijaksana.*