KILASJATENG.ID- Isu mengenai Guru Besar menjadi salah satu bahasan dalam Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) tahun 2024 resmi digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis hingga Sabtu 7-9 November 2024.
Ketua MDGB PTNBH, Prof Dr Andi Pengerang Moenta mengatakan, adanya titik krusial yang selayaknya menjadi topik pembahasan dalam pertemuan kali ini. Yakni keberadaan Dewan Profesor pada perguruan tinggi yang menjadi pusat kekuatan moral dan intelektual yang memainkan peran vital dalam menjaga dan mengembangkan kualitas akademik, keilmuan, dan karakter institusi.
“Tugas Dewan Profesor tidak hanya sebatas mengawasi dan menjaga standar akademik, tetapi juga mendorong inovasi keilmuan yang mampu menjawab tantangan zaman. Dan Permendikbudristek No. 44 Tahun 2024 sebagai regulasi yang membawa perubahan signifikan bagi tata kelola perguruan tinggi, khususnya dalam konteks kebijakan akademik dan struktur organisasi di universitas,” ujarnya dalam sambutannya di hari pertama Pertemuan MDGB PTNBH di Ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS, Kamis 7 November 2024 malam.
Sementara itu, Ketua DP UNS, Prof Suranto mengatakan, tema besar yang diangkat dalam Pertemuan MDGB PTNBH kali ini adalah “Peran Guru Besar dalam Penyiapan Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045”
“Pertemuan ini menjadi momentum yang baik bagi untuk membahas berbagai isu penting. Salah satunya adalah Permendikbudristek No. 44 Tahun 2024 Tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen yang salah satu bahasannya adalah pengangkatan guru besar akan dilakukan oleh perguruan tinggi,” kata dia.
“Ini tugas kita. Kita memiliki tanggung jawab yang besar tentang bagaimana kita akan melahirkan para guru besar baru. Pada kesempatan ini saya mohon sumbang saran. Sudah siapkah kita secara moral, etika, dan kepatutan? Mohon kita dapat memberikan sumbangsih yang terbaik untuk bisa berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, terutama terkait para guru besar ini,” imbuh Prof. Suranto.
Sementara itu, Pertemuan MDGB PTNBH seluruh Indonesia resmi dibuka oleh Prof. Hartono. Dalam sambutannya ia menekankan ini bukan hanya forum untuk bertukar pikiran. Ini menjadi momentum strategis dalam merenungkan peran sentral yang diemban para guru besar dalam menghadapi tantangan global dan dinamika zaman. Tema hari ini dinilai sangat relevan dan krusial. Di tangan para cendekiawan, terletak tanggung jawab untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga unggul dalam karakter, inovasi, dan kepemimpinan.
“Sesuai dengan tema kita pada hari ini, untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 dan seterusnya, ada beberapa aspek penting yang harus kita perhatikan bersama diantaranya peningkatan kualitas pendidikan dan riset, pembentukan karakter dan kepemimpinan, serta kontribusi dalam kebijakan nasional,” ujar Prof. Hartono.*.