Menguat, Dukungan untuk Sekar Tandjung Dampingi Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024

oleh -264 Dilihat
Sekar Tandjung bersama dengan Gusti Bhre tengah blusukan di Kawasan Laweyan, Kota Solo. (Foto: dok. ist)
Sekar Tandjung bersama dengan Gusti Bhre tengah blusukan di Kawasan Laweyan, Kota Solo. (Foto: dok. ist)

KILASJATENG.ID- Dukungan kepada Ketua DPD II Partai Golkar Solo, Sekar Tandjung untuk mendampingi Penguasa Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X semakin menguat. 

Salah satunya dari unsur partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), Partai Gerindra. 

“Kami sudah mengusulkan nama Sekar Tandjung sebagai bakal calon wakil wali kota Solo mendampingi Gusti Bhre (KGPAA Mangkunagoro X) sebagai bakal calon wali kota Solo di Pilkada 2024 kepada DPP Partai Gerindra dan saat ini sedang menunggu rekomendasi turun,” ujar Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno.

Sebelumnya, DPD II Partai Golkar Solo juga telah menyatakan dukungannya kepada ketuanya untuk bisa maju sebagai bacawawali Solo. Meski sebelumnya bakal maju sebagai bacawali Solo, namun dalam perjalannya KIM sepakat bahwa Gusti Bhre yang akan diusung sebagai AD 1. 

“Karena semua parpol sepakat mendukung Gusti Bhre dalam Pilkada Solo 2024 dalam pertemuan terakhir, maka masing-masing parpol mengusulkan bacawawali ke DPP masing-masing dan kami mengusulkan Mbak Sekar ke DPP untuk mendapatkan persetujuan,” kata dia. 

Sementara itu, duet Gusti Bhre dengan Sekar Tandjung dinilai positif oleh Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Sunny Ummul Firdaus. Ia mengatakan keduanya merupakan perwakilan dari anak muda dan hal tersebut harus disambut dengan baik dalam dunia politik.

“Keterlibatan pemuda sangat penting dan saya mendukung penuh,” ujarnya. 

Namun, lanjutnya, ia juga menegaskan siapapun calon pemimpin yang maju dalam Pilkada 2024 yang terpenting adalah rekam jejaknya dan bagaimana penerimaan masyarakat. 

“Rekam jejak penting untuk mengetahui kemampuan calon, dan tentunya, sosok pemimpin itu yang dikehendaki oleh masyarakat. Dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, itu esensi dari demokrasi. Karena Pemimpin yang dikehendaki masyarakat akan lebih mudah menjalankan kebijakan dengan dukungan penuh dari rakyatnya,” tandasnya.* 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News