Pembangunan Infrastruktur dan Strategi PGN Subholding Gas Pertamina dalam Mewujudkan Utilisasi Optimal Gas Bumi di Era Transisi Energi

oleh -788 Dilihat

KILASJATENG.ID – PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas Pertamina, terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan utilisasi gas bumi dan sinergi pengelolaan rantai bisnis gas bumi dari hulu hingga hilir di masa transisi energi. Dengan misi “Connecting Clean Energy for Sustainable Growth”, perusahaan ini mengambil langkah strategis dengan menerapkan prinsip kesetimbangan dari Tiga Pilar (Trilema) Energi, yang mencakup Energy Security, Energy Equity, dan Environmental Sustainability.

Menurut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menjaga ketahanan energi menjadi prioritas utama perusahaan ini. Dalam upaya ini, PGN optimis dapat memainkan peran yang signifikan dengan mempertahankan pemanfaatan gas bumi, didukung oleh jaringan infrastruktur gas bumi terbesar di Indonesia, mencakup lebih dari 31 ribu km dan 4 terminal LNG. Hal ini diharapkan dapat menjamin pasokan gas bumi yang handal dan terinterkoneksi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk wilayah potensial seperti Sumatera Bagian Utara, Sulawesi, Kalimantan Timur, dan Papua.

“PGN menjaga agar pasokan energi dalam negeri yang didistribusikan dapat menjangkau wilayah yang luas namun dengan layanan yang efektif dan efisien. PGN juga akan terus mengembangkan infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan, dimana dari potensi pasokan gas bumi mendatang didominasi oleh jenis Liquified Natural Gas (LNG),” ungkap Rosa.

Sementara dalam prinsip Energy Equity, PGN berkomitmen untuk menciptakan kemudahan akses dan keterjangkauan pasokan gas bumi untuk masyarakat dengan harga yang terjangkau. Dibandingkan dengan energi lainnya, harga gas bumi relatif lebih terjangkau, dengan layanan berkisar USD 6 – 13,87 per MMBTU, yang masih lebih rendah dari berbagai jenis energi lainnya seperti Pertalite, LPG, dan HSD.

Dalam konteks Environmental Sustainability, PGN juga mencermati target penurunan emisi global. Dengan gas bumi yang merupakan energi yang relatif lebih ramah lingkungan, PGN ingin mendorong pemanfaatan energi gas bumi, termasuk LNG, sebagai pilihan utama. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa emisi karbon gas bumi jauh lebih rendah dibandingkan dengan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.

Rosa menekankan pentingnya optimalisasi utilisasi gas bumi di masa transisi energi sebagai solusi untuk menjaga ketahanan energi. Dengan semakin menurunnya produksi minyak dan gas pipa, serta peningkatan konsumsi energi yang tidak sebanding, utilitas gas bumi menjadi krusial untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak.

Dalam mengakhiri pernyataannya, Rosa menyatakan pentingnya sinergi antara pemerintah dan badan usaha migas untuk menjaga pengelolaan pemanfaatan gas bumi secara berkelanjutan. Hanya melalui kolaborasi yang kuat ini, rantai pasok gas bumi dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.

Dengan demikian, PT PGN Tbk tetap pada jalur komitmennya untuk menjadi pelaku utama dalam transformasi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. (ajg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News