KILASJATENG.ID- Kapolda Jawa Tengah, Kombes Pol Ahmad Lutfi bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi mengunjungi tempat pengungsian sekaligus dapur umum untuk warga terdampak banjir di wilayah Pantura. Yakni Grobogan, Pati, Kudus dan Demak, Minggu 17 Maret 2024.
Di Kabupaten Grobogan sendiri sedikitnya 113 desa yang berada di 13 kecamatan terendam banjir akibat luapan air Sungai Lusi. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Jateng menyempatkan diri untuk menyapa 170 orang pengungsi akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Grobogan.
“Bapak ibu kalau ada yang dibutuhkan di tempat pengungsian ini, silahkan sampaikan, Saya dan Pak Pangdam sudah perintahkan Kapolres dan Pak Dandim untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi. Pengungsi adalah yang utama,” kata Kapolda Jateng kepada warga di pengungsian.
Selain itu, untuk antisipasi aliran Sungai Lusi yang masih meluap dan deras pihaknya bersama dengan Pangdam juga melakukan rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sedangkan di Kabupaten Kudus, Kapolda dan Pangdam mengunjungi lokasi pengungsian di Aula DPRD Kabupaten Kudus dan mengecek tanggul Sungai Wulan. Di kota kretek Kapolda mengatakan ada sebanyak 1.040 warga terdampak banjir Kudus yang terpaksa mengungsi.
“Kami mengecek terkait dengan dampak banjir di wilayah Kudus, jadi ada 5 kecamatan, 23 desa yang terdampak, jumlah pengungsi ada sekitar 1040 orang yang tersebar di 15 lokasi pengungsian,” jelas Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada awak media usai meninjau pengungsi di Aula DPRD Kudus.
Dalam kesempatan tersebut keduanya tidak hanya menyapa warga namun juga memberikan paket Sembako kepada warga yang mengungsi di Aula DPRD Kudus.
Kapolda dan Pangdam juga memberikan bantuan paket sembako serta mengecek dapur umum dan Layanan kesehatan gratis oleh Sie Dokkes Polresta Pati saat mengunjungi korban banjir di wilayah Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.
Sebagaimana diketahui, bahwa peristiwa banjir di Desa Doropayung 438 Rumah dan sebanyak 1.249 orang terdampak Banjir, dengan Ketinggian air dalam rumah 5 cm sampai 75 cm.
Terakhir Kapolda dan Pangdam mengunjungi korban banjir Demak di Yayasan Jati Sumo Negoro, Desa Merak, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak. Dalam kesempatan tersebut Kapolda meminta pemerintah daerah hingga Polres Demak segera melakukan kegiatan penyaluran bantuan sosial (Bansos) ke warga terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Diketahui, beberapa tanggul sungai di Kabupaten Demak jebol akibat tidak dapat menahan luapan air. Bahkan, tanggul sungai wulan di Kecamatan Karanganyar yang baru saja selesai diperbaiki kini jebol kembali.
“Kegiatan yang mengarah pada bantuan sosial agar segera disalurkan ke warga terdampak banjir, karena mereka pasti membutuhkannya,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi didampingi Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi di Minggu (17/3/2024).
Kapolda mengatakan, kebanyakan warga di pengungsian mulai terserang penyakit gatal-gatal, demam serta pilek. Untuk itu, warga di imbau agar segera memeriksakan kesehatan di posko yang sudah ada.
“Kesehatan para pengungsi juga harus diutamakan. Kami bersama instansi terkait akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjamin persediaan obat obatan cukup untuk korban banjir,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro telah turut serta dalam melakukan aksi tanggap bencana yang menimpa di provinsi Jawa Tengah, khususnya daerah yang tertimpa musibah banjir.
Nantinya TNI Polri akan bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengatasi banjir di Kabupaten Demak.
“Kerjasama TNI Polri dengan BBWS serta pemerintah daerah akan fokus terhadap perbaikan tanggul sungai di Kabupaten Demak sehingga masalah banjir tidak terulang kembali. Kami juga sudah turunkan sejumlah personel guna turut membantu penangan banjir. Kami juga siapkan posko dan hal lain yang dibutuhkan, masyarakat,” pungkasnya.
Disampaikan Kapolda Jateng bahwa di wilayah Jawa Tengah terdapat 7 Kabupaten atau Kota yang terdampak banjir. Ketujuh wilayah tersebut diantaranya Pekalongan Kota, Kajen, Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara dan Blora.
“Semuanya akibat curah hujan yang tinggi, kemudian drainase dan lain sebagainya,” ujar Kapolda Jateng.
Kapolda menyampaikan, Polda Jateng beserta Kodam IV Diponegoro memprioritaskan wilayah yang terdampak banjir dengan membuat beberapa dapur umum, fasilitas fasilitas umum, pendistribusian bantuan sembako, termasuk peralatan peralatan bantuan yang lainya seperti perahu dan lain-lain, sehingga dapat mengurangi penderitaan masyarakat yang terdampak banjir.
“Polda Jateng beserta Kodam IV Diponegoro melaksanakan cek ricek dan final cek wilayah terdampak banjir, kami laporkan bahwa di wilayah Polda Jateng 42 Kecamatan dengan 222 desa dengan jumlah pengungsi 4.200 orang yang terdampak banjir,” ujarnya.*