KILASJATENG.ID- Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSIS masih belum menemukan venue stadion yang akan digunakan untuk menggelar laga Derby Jateng antara PSIS Semarang melawan Persis Solo yang sedianya akan digelar pada Kamis 14 Maret 2024 mendatang.
Ketua Panpel PSIS, Agung Buwono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mencari stadion alternatif untuk menggelar laga selanjutnya pasalnya saat ini Stadion Jatidiri yang selama ini menjadi kandang mereka sedang direnovasi.
“Sebenarnya kami sudah melakukan upaya untuk mencari alternatif stadion dengan berkomunikasi, mendatangi, dan menyerahkan surat permohonan secara resmi seperti di Stadion Moch Soebroto Magelang, Stadion Sultan Agung Bantul, Stadion Manahan Solo, Stadion Brawijaya Kediri, hingga Stadion Gelora Bangkalan Madura, namun belum membuahkan hasil,” ujarnya dalam pers rilis yang diterima Kilasjateng.id, Minggu 10 Maret 2024.
Ia mencontohkan untuk Stadion Sultan Agung Bantul, Panpel dan Manajemen PSIS sudah menghadap ke Bupati Bantul. Namun permohonan mereka mendapat penolakan lantaran Pemkab Bantul masih trauma dengan kejadian laga big match beberapa tahun lalu.
“Pemerintah Kabupaten tidak memberikan rekomendasi penggunaan karena trauma terhadap laga big match saat Persija menghadapi Persebaya beberapa tahun silam,” kata dia.
Sedangkan Stadion Manahan Solo Panpel juga sudah melakukan komunikasi tatap muka langsung dengan pihak keamanan dan dinas terkait di Kota Solo. Namun di tanggal yang sama stadion tersebut sudah dibooking PSS Sleman. Diketahui klub berjuluk Juku Eja tersebut juga menjadi tim musafir karena Stadion Maguwoharjo Sleman juga dalam renovasi.
“Kami juga sudah mencoba untuk mengajukan perubahan jadwal menjadi tanggal 17 pihak pengelola menyetujui, namun pihak keamanan tidak merekomendasikan karena faktor keamanan dan kami direkomendasikan untuk mencari alternatif tempat lain,” papar Agung.
Sedangkan di Magelang pihak keamanan tidak mengeluarkan rekomendasi karena dengan pertimbangan infrastruktur kurang memadai untuk laga big match.
“Kami juga ajukan Stadion Brawijaya Kediri, namun pihak keamanan merekomendasikan pertandingan tanpa penonton. Ini justru akan menyulitkan pertandingan di sana dengan menimbang beberapa macam risiko seperti masih dekatnya jarak Kediri ke Semarang dan Solo,” lanjut Agung.
Sementara hingga Minggu 10 Maret 2024 sore, Panpel PSIS masih mencoba untuk berkomunikasi dengan pihak terkait seperti Pj Bupati Bangkalan dan pihak keamanan yang menaungi wilayah Stadion Gelora Bangkalan.
“Sampai hari ini kami sedang berkomunikasi dengan Pemkab Bangkalan untuk meminta izin penggunaan Stadion Gelora Bangkalan dan pihak keamanan. Ini merupakan pilihan terakhir, mohon doa teman-teman semua,” tutup Agung.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan bahwa panpel telah bekerja keras untuk mencari stadion alternatif supaya suporter PSIS bisa menyaksikan laga PSIS vs Persis.
Namun dengan fakta lapangan yang ada, apabila di Bangkalan tidak dapat dilaksanakan pertandingan juga, maka manajemen dan panpel PSIS akan menyerahkan sepenuhnya ke PT. Liga Indonesia Baru (PT.LIB) sebagai operator liga untuk menggelar pertandingan PSIS vs Persis.
“Jika Bangkalan tidak dapat memberi rekomendasi. Kami akan serahkan sepenuhnya ke PT. LIB untuk menggelar pertandingan PSIS vs Persis,” ucap Yoyok Sukawi.*