Tolak Politik Uang, JaDI DIY Berharap Pemilu 2024 di Jogja Berintegritas, Damai dan Istimewa

oleh -327 Dilihat
Sejumlah mantan anggota penylenggara pemilu di Jogja yang tergabung dalam Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY meminta semua pihak untuk mensukseskan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sejumlah mantan anggota penylenggara pemilu di Jogja yang tergabung dalam Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY meminta semua pihak untuk mensukseskan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang.

KILASJATENG.ID-Sejumlah mantan anggota penylenggara pemilu di Jogja yang tergabung dalam Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY meminta semua pihak untuk mensukseskan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang. Mereka mendesak untuk terciptanya Pemilu di DIY yang berintegritas, damai dan istimewa.
“Pelaksanaannya diharapkan tidak sekadar untuk memenuhi rutinitas lima tahunan belaka, namun haruslah tegak lurus mengacu pada azas Pemilu yaitu langsung, umum, bebas ,
rahasia jujur dan adil (luber jurdil) dan prinsip Pemilu yaitu mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien,” ujar juru bicara JaDI DIY, Muhammad Johan Komara kepada wartawan, Senin (12/2/2024).

JaDI berisikan mantan anggota KPU dan Bawaslu dari pusat sampai daerah. Muhamaamd Johan Komara merupakan mantan Ketua KPU Bantul. Dalam kesempatan itu, hadir pula Endang Widainingtyas (mantan anggota Bawaslu RI periode 2012-2017), Syachrudin (mantan anggota KPU Bantul periode 2013-2018), Nuril Hanafi (mantan anggota Bawaslu Bantul) dan Frenky (mantan anggota KPU Kota Jogja).
Johan Komara menjelaskan Pemilihan Umum adalah sarana integrasi bangsa Indonesia dan
merupakan sarana pergantian kekuasan yang konstitusional dan beradab. Oleh karena itu JaDI DIY mengimbau kepada jajaran KPU dan Bawaslu di wilayah DIY sampai jajarannya di tingkat bawah agar bekerja dengan menjunjung tinggi integritas, profesionalitas, akuntabilitas dan imparsialitas serta menjauhkan diri dari perbuatan yang mengarah pada potensi pelanggaran pemilu, mal-administrasi dan atau manipulasi.

“Kami juga mengimbau kepada jajaran KPU dan Bawaslu di wilayah DIY sampai jajarannya di tingkat bawah agar memperhatikan tahapan – tahapan krusial dalam pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara,” ujarnya. Dia juga wanti-wanti agar warga menolak segala upaya money politics. “Mengajak kepada masyarakat pemilih di wilayah DIY menjadi pemilih cerdas dan berani menolak serta melawan segala bentuk money politic,” ujarnya.
Endang Widianingtyas menambahkan jika para mantan anggota penylenggara pemilu ini masih punya kepedulian di tengah carut marutnya proses pesta demokrasi. “Kami ingin ingatkan semua pihak yang terlibat untuk mengambil peran sesuai posisi untuk pemilu yang baik dan benar,” ujarnya.
Sementara Nuril Hanafi meminta warga untuk mengawal benar-benar suara hasil penghitungan. “Proses dan hasil pemilu harus berintegritas. Jika ada pelanggaran segera laporkan. Kawal dan pastikan tak ada perubahan hasil suara dari TPS sampe KPU pusat,” tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News