KILASJATENG.ID- Kirab Budaya Grebeg Sudiro tahun ini bakal kembali menghadirkan gunungan kue keranjang seperti pada saat awal acara tahunan sebagai tanda menyambut Tahun Baru Imlek tersebut digelar.
Ketua III Panitia Grebeg Sudiro 2024, Yanuar Sri Hartono mengatakan, jika tahun-tahun sebelumnya saat kirab lebih menonjolkan jodang yang berbentuk bangunan yang menjadi ikon Kota Solo, tahun ini jodang hanya satu dan satu lagi merupakan gunungan yang full berisi kue keranjang.
“Biasanya jodang bangunan ikonik Kota Solo ada dua, tapi tahun ini hanya akan ada satu, yakni jodang dengan tema Patung Slamet Riyadi Gladak lengkap dengan Railbus Jaladara dan BST. Sedangkan satunya full gunungan seperti pada awal-awal Kirab Budaya Grebeg Sudiro,” ujarnya.
Adapun total kue keranjang yang bakal dibagikan kepada masyarakat saat kirab yang akan digelar Minggu 4 Februari tersebut sebanyak 4.000 buah.
“Untuk kue keranjang yang akan dibagikan semuanya dari Yayasan Klenteng Tien Kok Sie,” imbuh Yanuar.
Terkait Kirab Budaya Grebeg Sudiro sendiri tahun ini kan diikuti 50 kelompok dengan jumlah peserta 2.500 orang yang terdiri dari kelompok kesenian asal masing-masing kelurahan ang ada di Kecamatan Jebres dan juga dari luar Kota Solo.
“Rute Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 dimulai dari kawasan Pasar Gede Solo, Jl Jend Urip Sumoharjo, Jl Jend Sudirman, Jl Mayor Kusmanto, Jl Kapten Mulyadi, Jl RE Martadinata, Jl Cut Nyak Dien, Jl Ir Juanda, Jl Jend Urip Sumoharjo, dan kembali ke kawasan Pasar Gede Solo,” jelasnya.
Ditambahkan, Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo. Panitia juga mengundang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sebab kegiatan yang menjadi tradisi tahunan masyarakat di Kelurahan Sudiroprajan tersebut masuk dalam 11- event top nasional.
“Tahun ini juga masuk dalam Kharisma Event Nusantara [KEN] 2024 Sehingga kami mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ungkap dia.
Sama seperti semangat awal penyelenggaraan Grebeg Sudiro, kali ini pun acara yang akan dipusatkan di kawasan Pasar Gede tersebut juga berpedoman pada tema besar akulturasi dan kebhinekaan dengan tema Bersatu dalam Kebhinekaan.*
