Jelang Nataru 2025/2026, Menhub Dudy Purwagandhi Pimpin Rakor Kesiapan Jalur Ketapang–Gilimanuk

oleh -208 Dilihat
Menhub Dudy memimpin rakor kesiapan angkatan Nataru dipelabuhan Ketapang

KILASJATENG.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memimpin rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Selasa malam (16/12/2025). Pertemuan strategis ini digelar guna memastikan kesiapan, kelancaran, dan keselamatan layanan penyeberangan lintas Jawa–Bali selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho, dan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo.

Keselamatan Jadi Prioritas Utama
Menhub Dudy menekankan bahwa pergerakan masyarakat pada akhir tahun ini diprediksi akan meningkat signifikan. Ia menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk memperkuat koordinasi dan tidak berkompromi sedikit pun terhadap standar keselamatan.

“Melalui rapat koordinasi ini, kita sepakati langkah-langkah strategis terkait kualitas layanan, serta menjaga standar keselamatan dan keamanan dalam setiap aspek operasional,” tegas Dudy.

Beliau juga mengingatkan jajarannya agar menjadikan insiden kecelakaan kapal beberapa bulan lalu sebagai pelajaran penting. Pengawasan terhadap kelaikan kapal, kesiapan awak, hingga mitigasi risiko cuaca ekstrem harus diperketat, mengingat bulan Desember hingga Januari merupakan puncak musim penghujan.

Strategi Operasional dan Buffer Zone
Guna mengantisipasi kemacetan, ASDP telah menyiapkan skema operasional armada berdasarkan tingkat kepadatan:

Kondisi Normal: Dioperasikan 28 kapal.

Kondisi Padat: Dioperasikan 30 kapal.

Kondisi Sangat Padat: Hingga 32 kapal dikerahkan.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyebutkan bahwa puncak arus penyeberangan diprediksi akan terjadi dalam dua gelombang, yakni pada 21–23 Desember dan 28–29 Desember. Total armada yang disiagakan di Pelabuhan Ketapang mencapai 56 unit kapal.

Di sisi lain, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan kesiapan wilayahnya sebagai daerah penyangga utama. Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung bagi para pemudik dan wisatawan. “Sejumlah langkah disiapkan, antara lain buffer zone (zona penyangga) di Terminal Sritanjung dan kawasan Grand Watu Dodol, posko layanan, fasilitas kesehatan, serta penguatan koordinasi lintas instansi,” papar Ipuk.

Baca Juga  Pemberantasan Korupsi Tanggung Jawab Kolektif, Bukan Hanya Tugas KPK

Fokus Pengamanan Jalur Laut
Kakorlantas Polri beserta unsur KSOP dan BPTD turut memastikan bahwa pengaturan lalu lintas menuju pelabuhan akan dilakukan secara terpadu untuk mencegah penumpukan kendaraan di jalur utama Banyuwangi.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN, diharapkan arus mudik dan balik Nataru di lintas Ketapang–Gilimanuk dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan selamat. (RGL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News