, ,

Tunjukkan Bakat Seni Indonesia, INDACO Intens Gandeng Seniman Lokal

oleh -4 Dilihat

KILASJATENG.ID- Menyadari pengusaha juga memiliki peran dalam pemberdayaan masyarakat, perusahaan cat INDACO selalu berupaya melibatkan lingkungan sekitar dalam kegiatan yang digelar.

Salah satunya dengan menggandeng seniman lukis dan grafiti, dalam berbagai event yang disponsori. Hal itu merupakan upaya INDACO dalam memberi ruang seluas-luasnya bagi seniman lukis, baik melukis kanvas maupun melukis dinding.

Para seniman ini diajak berkreasi, menuangkan ekspresi karya, dengan tema tertentu ataupun bebas.

Seperti dalam kegiatan yang digelar  di area pedestrian depan bangunan Rutan Kelas I Surakarta beberapa waktu lalu. Sejumlah seniman melukis bareng dalam rangka peluncuran produk cat lukis Belazo DAP (Durable Acrylic Painting) INDACO.

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir, pabrik cat yang berbasis di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar ini intens menggandeng seniman lukis dan grafiti, dalam berbagai event.

Sebelumnya INDACO juga mendukung helatan Solo Artoz, event kolaborasi beragam cabang seni, yang sudah digelar hingga seri ketiga. Dimana dalam kegiatan tersebut dinding-dinding di sejumlah sudut kota Solo juga dihias mural dan grafiti, yang pelukisannya didukung sepenuhnya oleh INDACO.

Yang paling epik dan mengundang daya tarik, tentu saja ketika INDACO mendatangkan seniman grafiti dari berbagai belahan dunia dalam event Meeting of Styles (MOS) Indonesia.

Digelar pertama kali pada 2022 di area pabrik cat INDACO di Desa Pulosari, para seniman grafiti itu menjadikan tembok dan dinding pabrik sebagai kanvas besar mereka.

Baca Juga  Bea Cukai Surakarta Musnahkan 12 Juta Batang Rokok dan Miras Senilai Rp17M

Karya mereka yang berwarna-warni dan beragam, membuat dinding pabrik menjadi tidak monoton. Bisa dibilang, dinding pabrik INDACO adalah dinding pabrik terestetik yang pernah ada, karena dihiasi beragam lukisan grafiti karya seniman dunia.

Event MOS sendiri sudah digelar hingga seri keempat pada tahun 2025 ini dan masih akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang.

Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia (INDACO), Iwan Adranacus mengatakan lewat event MOS Indonesia, pihaknya ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya yang mengagumkan, juga kemampuan seni dan penguasaan teknologi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Itu bentuk refleksi atas kebanggaan kami sebagai perusahaan asli Indonesia, yang berdiri tanpa memegang lisensi dari produk perusahaan asing. Kami ingin menunjukkan, bahwa orang Indonesia itu mampu berkarya tinggi,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan kepada seniman lokal, selain sering menggandeng seniman lukis dan seniman grafiti, INDACO bahkan memiliki Belazo Art Space di salah satu sudut pabriknya, yang disetting sebagai ruang galeri karya seni lukis dan grafiti.

Hal itu menurut Iwan merupakan bentuk refleksi atas keyakinan bahwa orang Indonesia mampu berkarya tinggi, tak kalah dengan bangsa lain.

“Itu bentuk refleksi atas kebanggaan kami sebagai perusahaan asli Indonesia, yang berdiri tanpa memegang lisensi dari produk perusahaan asing. Kami ingin menunjukkan, bahwa orang Indonesia itu mampu berkarya tinggi,” ujarnya

Baca Juga  Apresiasi Upaya Pengendalian Stunting di Daerah, ADINKES Beri GMBS Award 2025

Lewat karya seniman-seniman yang digandeng, INDACO ingin menunjukkan bahwa kemampuan orang Indonesia tidak boleh diremehkan.

“Salah satu keunggulan orang Indonesia itu di bidang seni. Seni itu modal dasar untuk menguasai teknologi. Penguasaan teknologi orang Indonesia itu lumayan kuat. Dan itu semua lahir karena kemampuan seni kita,” terang Bos Cat INDACO tersebut.

Si sisi lain Iwan menuturkan, dari pergumulan INDACO dengan seniman lukis maupun seniman grafiti, lahir produk-produk cat khusus lukis dan cat aerosol untuk grafiti, yang kualitasnya mulai diakui dunia. Produk yang dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan penggunanya untuk berkarya.

Digandengnya seniman-seniman itu, menurut Iwan, juga dalam rangka edukasi. Terutama untuk seni grafiti, yang terkadang masih dipandang sebagian masyarakat sebagai bentuk vandalisme.

“Banyak orang masih berpikir, cuma coret-coret dinding, ngapain sampai dibikin event besar. Lewat event MOS Indonesia, kami ingin meluruskan pandangan banyak orang, bahwa mural dan grafiti itu bukan vandalisme. Itu seni yang mengagumkan, yang tidak hanya sekadar coret-coret tanpa makna,” bebernya.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News