Tim SAR Gunakan Alat Berat Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

oleh -351 Dilihat

KILASJATENG.ID – Tim SAR gabungan mengerahkan personel serta alat berat dalam proses evakuasi bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk pada Senin (29/9/2025) sore. Langkah ini ditempuh setelah masa golden time pencarian korban dinyatakan berakhir.

Keputusan penggunaan alat berat diambil bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pencarian korban yang masih tertimbun. “Evakuasi dengan alat berat dilakukan penuh kehati-hatian, dengan tetap menghormati keberadaan korban di reruntuhan,” ujar pejabat Basarnas dalam konferensi pers, Kamis (2/10/2025).

Basarnas menyiapkan sedikitnya 219 personel khusus evakuasi, 300 kantong jenazah, 30 unit dump truk, 30 unit ambulans, serta 5 unit alat berat. Seluruh sarana tersebut dioperasikan secara bertahap sesuai dengan kondisi lapangan. “Hari ini evakuasi korban akan menggunakan alat berat. Kesepakatan ini sudah disetujui bersama dengan keluarga korban,” tambahnya.

Baca Juga  RUPSLB Telkom Angkat Dian Siswarini Jadi Dirut, Susunan Pengurus Baru Ditetapkan

Sejak malam pertama kejadian, tim SAR telah melakukan berbagai metode pencarian, mulai dari cara manual, isyarat verbal, hingga penggunaan sound detector. Namun hingga Kamis dini hari, tidak ditemukan lagi tanda-tanda kehidupan dari dalam reruntuhan.

“Kita semua berharap masih ada yang bisa diselamatkan. Namun evakuasi akan terus berjalan sampai semua korban ditemukan. Setelah itu, dilanjutkan dengan tahap recovery dan rekonstruksi,” ujarnya.

Hingga Kamis siang, total 108 korban berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, lima orang dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya selamat dengan luka-luka berbagai tingkat keparahan.

Tragedi ambruknya bangunan musala Ponpes Al-Khoziny ini menjadi perhatian nasional. Pemerintah pusat maupun daerah menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh proses evakuasi hingga seluruh korban berhasil ditemukan. (SHY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News