KILASJATENG.ID- Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo kali pertama menggelar pameran produk furniture dan mebel, Solo Furnicraft Expo 2025 di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Mebel Sri Kayu Solo, 16 hingga 20 Oktober 2025.
Pembukaan Solo Furnicraft Expo 2025 sendiri dilakukan Wali Kota Solo, Respati Ardi, Kamis 16 Oktober 2025.
Ia pun mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut sebagai upaya untuk menarik pembeli atau buyer, khususnya dari luar negeri. Sehingga makin banyak IKM, khususnya mebel dan furniture bisa mengekspor produk yang dimiliki.
“Pameran bagus ini kelanjutan dari beberapa pameran di Srikayu. Dengan adanya pameran ini diharapkan mentrigger IKM Srikayu tidak hanya sebagai tempat pameran tapi juga transaksi dengan buyer luar negeri,” ujarnya.
Ia pun berharap ke depannya di pameran serupa bisa menghadirkan pula perbankan atau lembaga pembiayaan khusus ekspor impor untuk mendukung IKM mendapatkan kontrak pembelian dari buyer luar negeri.
“Saya berharap menggandeng dari lembaga-lembaga pembiayaan karena lembaga pembiayaan punya data jelas ekspor eksportir yang kenceng. Dia tahu buyer-buyer juga, ini yang penting. Juga mendatangkan buyer di sini, karena buyernya masih minim. Jadi yang penting bukan besarnya acara tapi banyak yang diakses oleh buyer dan oleh konsumen itu yang paling penting. Itu yang masih menjadi PR,” tandasnya.
Respati pun mengatakan, saat ini Pemkot Solo telah memberikan banyak kemudahan bagi IKM maupun UMKM yang ingin menjadi eksportir. Salah satunya dalam proses perizinan.
“Untuk Ekspor kita tidak ada halangan dan kita akan membantu IKM atau UMKM baru yang ingin ekspor. Selain kemudahan izin kita juga melakukan pendampingan hingga mereka berhasil mengirim barang ke luar negeri,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo, Agung Riyadi memaparkan Solo Furnicraft Expo 2025 diikuti oleh 15 pelaku IKM dengan produk yang sangat beragam.
“Pameran ini menampilkan produk lokal dan brand yang ekspor, seperti furniture dan craft yang ada di Solo Raya,” ujar Agung.
Selain itu, di kegiatan ini juga mendatangkan buyer dari luar negeri, seperri dadi Malaysia, Singapura juga buyer dari India.
“Produk yang dipamerkan memiliki rentang harga yang bervariasi, mulai dari Rp20 ribu hingga jutaan rupiah. Karena ini event perdana belum ada target transaksi, tapi harapan kami bisa terjadi transaksi khususnya dari buyer luar negeri,” kata dia.
Selain mendorong transaksi B to B, Solo Furnicraft Expo 2025 juga memfasilitasi pelaku IKM untuk digitalisasi sehingga bisa masuk e-katalog.
“Juga Mendorong IKM memperoleh sertifikasi untuk industri di Kota Solo. Kami juga mendorong IKM agar dapat menjalin kemitraan dengan industri besar dan menengah,” paparnya.
Karena itu, selain pameran, Solo Furnicraft Expo 2025 juga dimeriahkan temu bisnis, digital marketing platform, pertunjukan seni, games, live music, workshop, exhibition, workshop dan tenang UKM kuliner.
