KILASJATENG.ID – Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani sukses menjejakkan kaki ke babak perempat final BWF World Championships 2025. Bertanding di babak 16 besar, Kamis (28/8), Putri mengalahkan pemain muda Jepang, Tomoka Miyazaki, dua game langsung dengan skor 21-12, 21-11.
Kemenangan ini memperlebar jarak head to head keduanya menjadi 3-1. Sebelumnya di Japan Open 2025 lalu, Putri juga sukses mengatasi Tomoka.
“Saya bermain tadi sudah menjaga bola-bola serangan-serangannya, terutama bola silangnya dengan footwork yang lebih aktif. Posisi Tomoka di game pertama menang angin, jadi dia banyak out-out sendiri juga,” ungkap Putri usai laganya di Adidas Arena Paris, Prancis.
“Game kedua, saya lebih sering nurunin bola untuk menyerang dan depannya juga agak manjangin dikit untuk menghindari adu net. Tomoka sebenarnya game kedua sebenarnya banyak ngajak main rally juga, cuma pukulannya memang hari ini tidak terlalu safe,” kata Putri lagi.
Lolos ke perempat final BWF World Championships 2025 menjadi pencapaian baru buat Putri. Ia berharap bisa terus tampil baik dan mendapat hasil yang maksimal.
“Ini adalah quarter final pertama saya untuk Kejuaraan Dunia. Semoga saya bisa melakukan yang terbaik lagi besok. Saya juga merasa progres saya semakin membaik ketika melawan pemain top dunia, semoga besok siapapun lawan saya, saya mau mencoba membuktikan kalo saya bisa,” ucap Putri.
Di babak delapan besar nanti, Putri akan berhadapan dengan pemain India, Pusarla V Sindhu.
Sementara itu, Gregoria Mariska Tunjung harus mengubur mimpinya untuk melangkah jadi juara di Adidas Arena Paris kali ini. Ia mengalami kekalahan saat berhadapan dengan Sim Yu Jin dari Korea. Gregoria kalah dua game langsung dengan skor 15-21, 18-21 dalam 31 menit.
“Yang sangat disayangkan tadi di game pertama, lawan terlalu gampang untuk bisa menang. Di awal game saya sempat unggul dua sampai tiga poin, setelah interval lawan sangat baik untuk antisipasi dan baca bola saya. Jadi disitu saya banyak ragu dan mati-mati sendiri,” kata Gregoria.
“Game kedua saya juga sempat ketinggalan jauh dan sudah coba menyusul sampai dengan 18-19, disitu saya kurang melakukan inisiatif yang aman, jadi malah melakukan kesalahan terakhir. Lawan juga berani spekulasi di poin-poin akhir di posisi menang angin itu juga membuat saya kesulitan melakukan defens,” jelasnya. (NFA) (UWX)