Forkopimda Jateng Komitmen Jaga Kondusivitas Pasca Demo Anarkis

oleh -5 Dilihat

KILASJATENG.ID– Seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jateng dan kabupaten atau kota sepakat untuk bersatu padu dalam menghadapi potensi kerusuhan dengan kolaborasi yang solid, deteksi dini, dan komunikasi yang efektif, Jawa Tengah diharapkan dapat tetap aman, damai, dan kondusif.

Hal tersebut menjadi kesepakatan bersama dalam rapat Forkopimda yang digelar Minggu 31 Agustus 2025 untuk menyikapi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Siskamtibmas) pasca demo yang menimbulkan anarkis di sejumlah kota atau kabupaten.

Rapat tersebut juga diharapkan mampu menyatukan langkah dalam menjaga kondusivitas wilayah setelah serangkaian aksi unjuk rasa yang menimbulkan kerusakan fasilitas umum, pembakaran gedung DPRD, mobil petugas, mobil masyarakat hingga terjadinya anarkis di sejumlah daerah atau kota.

Baca Juga  Unjuk Rasa Berlangsung Aman, Mahasiswa Sampaikan 12 Tuntutan

Dalam arahannya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan unjuk rasa adalah hak warga, namun harus dilakukan sesuai hukum dan tidak mengganggu ketertiban.

“Petinggi jajaran Pemprov Jateng itu menekankan pentingnya sistem pengamanan, deteksi dini, dan dialog dengan masyarakat untuk mengendalikan situasi,” ujarnya.

Adapun Ketua DPRD Jateng, Sumanto meminta seluruh anggota DPRD turun ke masyarakat, memperkuat komunikasi, dan mencegah penyebaran hoaks. Hal ini penting agar program pembangunan dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.

Dalam rapat yang berlangsung secara daring itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo memaparkan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dia menekankan pentingnya kesolidan dan satu persepsi di antara anggota Forkopimda.

Baca Juga  Makan Bergizi Gratis: Pemerintah Kejar Indonesia Emas 2045 Cegah Tengkes.

Untuk itu, Kapolda menginstruksikan untuk menyiapkan personel dan peralatan, serta melibatkan berbagai elemen masyarakat. Ia juga secara khusus mengajak para orang tua untuk aktif mengawasi anak-anaknya.

Hal senada dikemukakan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen Achiruddin Darojat menyoroti pola aksi massa yang sering terjadi siang, sore, dan malam hari. Mantan Danpaspampres tersebut menyarankan perlunya antisipasi, operasi sosial untuk meredam anarkisme, serta sinergi intelijen yang cepat dan efektif.

Kajati Jateng, Hendro Dewanto mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak memicu kemarahan publik. Dia mengimbau ASN agar bijak menggunakan media sosial dan menyebarkan pesan damai untuk meredam konflik.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News