Beri Peran Besar di Perekonomian, Wawali Solo: Penguatan UMKM Jadi Prioritas

oleh -1 Dilihat
Workshop UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh yang digelar Solopos Media Group dan Diplomat Success Challenge (DSC) di Radya Litera Multifunction Hall, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 14/8/2025. (Foto: Putri Sejati)
Workshop UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh yang digelar Solopos Media Group dan Diplomat Success Challenge (DSC) di Radya Litera Multifunction Hall, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 14/8/2025. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID– Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Astrid Widayani menegaskan penguatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi program prioritas daerah Pemerintah Kota (Pemkot Solo), selan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). 

“Penguatan SDM, pelaku UMKM dan UMKM berbasis ekosistem menjadi salah satu prioritas program daerah yang kami tertuang dalam Asta Cita Solo. Kenapa? Karena Solo merupakan bagian dari kota jasa dan berbasis investasi,” ujarnya saat menjadi keynote speaker dalam Workshop UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh yang digelar Solopos Media Group dan Diplomat Success Challenge (DSC) di Radya Litera Multifunction Hall, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 14/8/2025. 

Astrid menambahkan, UMKM memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi, baik secara nasional maupun di Kota Solo. Ia memaparkan berdasarkan data sejak 2022 hingga 2024 terjadi lonjakan signifikan jumlah pelaku UMKM di kota bengawan hingga mencapai 300 persen dengan rasio kewirausahaan mencapai 4,7 persen.

“Rasio kewirausahaan di Solo melebih target nasional yang berkisar 3,1 persen – 3,5 persen. Dengan lonjakan yang signifikan serta rasio kewirausahaan yang melebih target itu membuat Solo dipenuhi pedagang. Dan hal itu lumrah karena Solo memang bagian dari kota jasa yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Di sisi lain, makin banyaknya jumlah UMKM membuat angka persaingan pun semakin ketat. 

Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang diharapkan nantinya akan menjadi tempat bagi pelaku UMKM untuk belajar manajemen dan strategi pemasaran serta pengembangan yang berkelanjutan, untuk kemudian pelaku usaha tersebut mampu berkolaborasi dengan industri yang dalam skala bisnis lebih besar.

“Dan hal tersebut bisa didapatkan pelaku UMKM di UMKM Center di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Di sana kami menyediakan konsultasi eskalasi bisnis, bantu jual, dan bantu modal yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM. Kami juga mengintegrasikan program-program yang ada di dinas melalui pelatihan bisnis berkelanjutan, promosi produk dengan gelar produk unggulan kelurahan, galeri UMKM dan sebagainya,” paparnya. 

Sementara itu, Workshop UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh sendiri diikuti 120 pelaku UMKM dengan menghadirkan sejumlah pemateri seperti, Konsultan Brand, Arto Biantoro; CMO&Co Founder MR Epple, Marcell Radiktya; Impact Relation Manager dan DSC Representative, Arga Prihatmoko, serta Founder Creative Space, Joko Purwono. 

Baca Juga  Rakerkonas XXXIV Apindo 2025: UMKM, SDM, dan Otomasi Jadi Fokus Utama

Dalam kesempatan itu, Impact Relation Manager dan DSC Representative, Arga Prihatmoko menyampaikan bocoran strategi yang berguna bagi pelaku usaha yang ingin mengikuti DSC Season 16 tahun ini.

“DSC ini sebenarnya ingin menciptakan ekosistem wirausaha. Caranya, salah satunya dengan menggelar kompetisi wirausaha yang memiliki nilai tambah dibanding dengan kompetisi bisnis yang lainnya,” kata Arga.

Ia mengatakan, Kompetisi DSC Season 16 menitikberatkan pada keberlanjutan visi dan misi usaha. Yang salah satunya tercermin dalam brand yang berkelanjutan. 

“Kita semua tentu tidak ingin usaha yang kita bangun hanya bertahan sementara. Karena itu, kita berusaha menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk di dalamnya brand yang terkait dengan visi dan misi usaha kita,” pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News