PGN Dorong Digitalisasi Petani Karet Pagardewa, Pencatatan Panen Kini Lebih Akurat dan Transparan

oleh -3 Dilihat

KILASJATENG.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong kesejahteraan petani melalui program pemberdayaan berkelanjutan. Kali ini, PGN memfasilitasi transformasi digital bagi para petani karet di Desa Pagardewa, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, dengan menggandeng startup agribisnis digital Taniyuk.

Melalui kolaborasi ini, PGN dan Taniyuk bekerja sama dengan Koperasi Padetra Artomulyo sebagai kelembagaan petani karet setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih efisien, akurat, dan menguntungkan bagi para petani.

“TaniyukApp memungkinkan petani mencatat hasil panen lateks cair langsung dari ponsel mereka. Pencatatan hasil panen lateks dikolektifkan pada satu gawai yaitu milik bendahara Koperasi Padetra Artomulyo,” jelas Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman.

Dalam prosesnya, hasil panen petani akan ditimbang di koperasi, kemudian direkam secara digital melalui aplikasi Taniyuk. Penentuan harga dilakukan berdasarkan kualitas kandungan karet kering (Dry Rubber Content/DRC%). Setelah penimbangan, data langsung diteruskan ke industri (off-taker), dan petani menerima notifikasi jumlah serta nilai transaksi. Pembayaran pun dapat dicairkan secara langsung melalui mitra Laku Pandai atau transfer bank.

Transformasi ini menjadi angin segar bagi petani karet Desa Pagardewa yang selama bertahun-tahun hanya menjual karet beku (lump) dengan harga yang fluktuatif dan tergantung pada tengkulak, sehingga melemahkan posisi tawar petani dan menimbulkan ketidakpastian dalam sistem penimbangan.

Sebagai langkah strategis, PGN mendorong Koperasi Padetra Artomulyo untuk bertransformasi menjadi stasiun lateks pertama di Kabupaten Muara Enim yang terhubung langsung dengan aplikasi Taniyuk. Koperasi tak hanya berfungsi sebagai lokasi penimbangan, tetapi juga menjadi simpul utama yang menghubungkan petani dengan industri secara digital dan transparan.

“Kami percaya, melalui peran kelembagaan seperti koperasi, petani bisa naik kelas. Bukan sekadar menjual hasil panen, tetapi membangun sistem yang adil, transparan, dan berkelanjutan,” pungkas Fajriyah.

Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya PGN dalam mendukung transformasi digital sektor pertanian, khususnya komoditas karet, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa secara inklusif.(ajg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News