Dukung Pelestarian Budaya, Alila Hotel Solo Resmikan Laras Art Space 

oleh -9 Dilihat
Pameran kain lukis batik bertajuk: “Nila Lokatantra” menjadi pameran perdana yang digelar Laras Art Space Alila Hotel Solo mulai 15 Juli hingga 15 Agustus 2025. (Foto: Putri Sejati)
Pameran kain lukis batik bertajuk: “Nila Lokatantra” menjadi pameran perdana yang digelar Laras Art Space Alila Hotel Solo mulai 15 Juli hingga 15 Agustus 2025. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID– Alila Hotel Solo membuat gerakan nyata untuk mendukung pelestarian budaya sekaligus memberikan ruang bagi seni di Kota Solo dengan membuka Laras Art Space yang resmi dibuka Selasa 15 Juli 2025. 

Pendiri Laras Art Space sekaligus pemilik Alila Solo Hotel, Edijanto Joesoef mengatakan, Laras Art Space berawal dari sebuah mimpinya bersama istri dan diikuti dengan keinginan untuk membantu melestarikan dan wariskan budaya kepada generasi yang lebih muda terkait berbagai budaya yang ada di Indonesia. 

“Saya dan istri sebagai Wong Solo, lahir besar di Solo dan masih tinggal di Solo dengan rendah hati kami ikut sedikit mendukung untuk melestarikan budaya di Kota Solo dengan menyajikan sebuah ruang yang kami namakan Laras Art Space yang bisa disewa oleh berbagai kalangan untuk berdiskusi, berpameran, berinteraksi, berkolaborasi untuk lintas budaya,” kata dia saat peresmian Laras Art Space. 

Ia berharap Laras Art Space bisa menambah semangatnya Kota Solo dalam kegiatan aneka ragam budaya.

“Dan dalam kesempatan bersamaan dengan peresmian ini akan ada pameran batik selama satu bulan sampai dengan 15 Agustus 2025. Secara khusus pameran batik kali ini menampilkan batik-batik yang menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan. Semoga kegiatan awal ini bisa menjadi pemicu untuk kegiatan-kegiatan lain di masa depan,” ujarnya. 

Baca Juga  Jogja Fashion Trend 2025 Tampilkan 81 Desainer, Hadirkan Kolaborasi Lokal hingga Internasional

Ditambahkan penggagas dan pemilik Laras Art Space, Ninik Dyahningrum. Laras Art Space merupakan ruang seni yang lahir dari rasa cintanya terhadap seni lukis batik dan bentuk cinta serta dukungan dari suami dan anak-anaknya. 

“Tanpa semangat dan dorongan suami dan anak-anak baik secara moral maupun materiil Laras Art Space ini mungkin hanya akan menjadi angan-angan yang tidak pernah terwujud. Saya percaya bahwa setiap ruang seni punya cerita dan seni, cerita Laras dimulai dari keinginan sederhana yaitu menciptakan sebuah ruang yang bisa menjadi tempat bertemunya karya, dialog dan semangat lintas generasi sesuai slogannya yaitu ruang Karya Nusantara, Laras Art Space saya harapkan tidak hanya menjadi tempat pameran semata tetapi juga mampu menjadi ruang tumbuhnya dialog kreatif antar disiplin ilmu dan antargenerasi menjadi tempat untuk saling belajar, saling memahami dan saling menghidupkan nilai-nilai dibalik karya seni dan budaya bangsa kita,” paparnya.  

Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi menyampaikan apresiasinya atas inisiatif swasta seperti ini yang turut memperkaya ekosistem budaya di Solo.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pelaku seni dan pihak swasta yang berani menghadirkan ruang seni seperti ini. Ini bukan hanya mempercantik wajah kota, tapi juga memperkuat identitas Solo sebagai kota budaya. Pemkot Solo siap mendukung semua komunitas yang ingin menyelenggarakan kegiatan seni,” ucapnya.

Baca Juga  Perias Putra Adu Kemampuan di Liga Rias Pengantin Nusantara Yogyakarta 202

Dan sebagai bagian dari peresmian Laras Art Space digelar pameran perdana bertajuk: “Nila Lokatantra”, sebuah pameran kain batik pewarna alami dalam bingkai seni rupa modern. 

“Nila Lokatantra” adalah pameran yang memaknai kembali hubungan manusia dan alam melalui warisan batik pewarna alam. Kata “nila” merujuk pada warna biru dari tanaman Indigofera, sementara “lokatantra” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti demokrasi atau tatanan kebijaksanaan dunia. Melalui tema ini, pameran mengajak kita untuk menengok kembali batik sebagai artefak ekologis, saksi perjalanan budaya, dan refleksi nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan alam. Batik yang dahulu hadir sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari maupun ritual, kini diberi ruang untuk dibaca ulang sebagai karya seni kontemporer. 

Pameran “Nila Lokatantra”, LARAS Art Space menghadirkan karya dari para pembatik dan artisan pewarna alami dari berbagai daerah. Karya-karya ini telah melalui proses kurasi oleh Asti Soeryo Astuti, yang merupakan kurator batik terkemuka dari Solo. Karya-karya yang ditampilkan merupakan karya perdana yang belum pernah dipamerkan sebelumnya—menjadikannya sebagai masterpiece debut dari para seniman yang berpartisipasi.* 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News