Potensi di Desa Cukup Besar, Gema Desa Harapkan Pemerintah Lebih Perhatikan UMKM

oleh -265 Dilihat
Jajaran Pengurus Gema Desa memotong untaian melati sebagai tanda dibukanya Pameran UMKM dalam rangka Hari Jadi ke-17 Gema Desa 2025 di halaman parkir Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat 31 Januari 2025. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Organisasi mantan kepala dan perangkat desa, Gerakan Membangun Desa (Gema Desa) berharap Pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Tanah Air. 

Ketua Gema Desa Indonesia, Subari Pratondo mengatakan, UMKM di desa masih banyak yang mengalami kesulitan modal. Sehingga tidak bisa berkembang dan maju sebagaimana UMKM yang ada di kota. 

“Kami sangat sangat berharap kepada pemerintah untuk hadir dalam hal pembinaan ekonomi kerakyatan ini. Agar para pengrajin, para pengusaha tingkat desa yang selama ini masih menggantungkan modal dari berbagai pihak bisa mendapat modal dari pemerintah sehingga bisa maju dan berkembang seperti yang ada di kota,” ujarnya usai membuka Pameran Hari Jadi ke-17 Gema Desa 2025 di halaman parkir Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah. 

Ia menambahkan, salah satu penyebab UMKM di desa sulit berkembang, lantaran mereka harus merogoh uang sendiri untuk modal, sedangkan yang tidak memiliki modal terpaksa meminjam dari pihak lain mulai dari perbankan hingga rentenir sehingga berakhir tercekik hutang. 

“Kendalanya pemasaran ya modal, pasti modal. Sejauh ini modal pribadi-pribadi, mandiri. Kalau yang tidak punya modal sendiri ya pinjam. Ini yang membuat tidak bisa berkembang, karena UMKM terbebani bunga, belum lagi kalau terjerat bank thithil (rentenir). Karena itu, kami berharap pemerintah bisa hadir mungkin melalui ADD (Alokasi Dana Desa),” ucapnya. 

Pasalnya, UMKM di desa memiliki potensi yang tak kalah dengan yang ada di kota. Apalagi mereka memiliki keunggulan masih menggunakan bahan alami dan tidak banyak memakai bahan kimia dengan proses tradisional.

Termasuk produk-produk UMKM yang tergabung dalam Gema Desa Indonesia yang jumlahnya terhitung ribuan. Mencakup UMKM yang menghasilkan produk kuliner, fashion, batik, sepatu, kulit, kerajinan kayu, dan lain-lain.

Baca Juga  Rencana Revisi Perda Miras Kota Solo Dapat Dukungan Tokoh Masyarakat

“Gema Desa sendiri memang memiliki UMKM binaan di desa masing-masing. Namun pendampingannya masih berupa pelatihan-pelatihan. Kalau pemerintah yang mendampingi pastinya akan bisa lebih menyeluruh mulai dari bahan baku, teknologi, pemasaran sampai packing dan branding. Karena itu, kehadiran pemerintah kami nilai sangat penting agar UMKM di desa bisa memiliki daya saing,” jelasnya.

Ia pun berharap setelah ulang tahun ke-17 Gema Desa pihaknya bisa menjembatani UMKM di desa dengan pemerintah, baik pemerintah desa, kabupaten, provinsi dan pusat. Agar benar-benar masyarakat tersentuh kebijakan pemerintah.

“Harapan kami begitu. Ada satu lembaga yang menaungi, syukur syukur undang-undang yang bisa menaungi kegiatan masyarakat kecil ini,” ujar Subari Pratondo.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News