Sepanjang Agustus 2024, OJK Solo Catat Kondisi Sektor Jasa Keuangan di Solo Raya Stabil dan Tumbuh Positif

oleh -44 Dilihat
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Hariyanto. (Foto: Putri Sejati)
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Hariyanto. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Solo Raya sampai dengan Agustus 2024 terjaga stabil dengan mencatatkan kinerja dan pertumbuhan positif.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dengan profil risiko yang terjaga. Di sektor perbankan misalnya, berdasarkan data kinerja, stabilitas sektor perbankan tetap terjaga dan tumbuh secara yoy

“Aset perbankan naik sebesar 2,99 persen menjadi Rp120,24 triliun dari sebelumnya Rp116,75 triliun. Kredit/Pembiayaan perbankan juga tumbuh sebesar 0,33 persen mengalami peningkatan sebesar Rp349 miliar. Selain itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami peningkatan sebesar 4,59 persen menjadi Rp97,60 triliun,” papar Kepala Kantor OJK Solo, Eko Hariyanto. 

Selanjutnya, likuiditas perbankan di wilayah Solo Raya pada Agustus 2024 masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada angka 108,35 persen. Adapun penyaluran kredit perbankan berdasarkan sektor ekonomi didominasi oleh penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan sebesar Rp27,43 triliun kemudian kredit untuk perdagangan besar dan eceran sebesar Rp27,33 triliun. 

“Berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit terbesar dalam bentuk kredit modal kerja sebesar Rp60,02 triliun dan kredit terbesar berdasarkan jenis usaha adalah kredit untuk kategori bukan UMKM sebesar Rp57,93 triliun,” jelas Echo, panggilan akrabnya. 

Sedangkan terkait perkembangan Pasar Modal, OJK Solo mencatat berdasarkan data posisi Agustus 2024, perkembangan jumlah investor Pasar Modal di wilayah Solo Raya mengalami perkembangan SID wilayah karesidenan Solo secara mtm dan yoy.

Dimana pada posisi bulan Agustus 2024 total SID mengalami peningkatan sebesar 5.814 SID (1,24 persen) secara mom, dari 468.401 SID menjadi 474.215 SID. Sedangkan SID yoy tercatat meningkat sebesar 73.310 SID (18,29 persen), dari 400.905 SID pada bulan Agustus 2023 menjadi 474.215 SID pada bulan Agustus 2024. SID dimaksud meliputi SID Saham, SID Reksadana, SID SBN, dan SID E-BAE.

“Pada posisi Agustus 2024, nilai transaksi saham meningkat sebesar Rp73,18 miliar (3,42 persen) secara yoy namun mengalami penurunan sebesar Rp392,93 miliar       (-15,09 persen), dari Rp2.603,39 miliar pada bulan Desember 2023 menjadi Rp2.210,46 miliar pada bulan Agustus 2024 (ytd). Sementara itu, nilai transaksi saham mengalami peningkatan sebesar Rp237,02 miliar (12,01 persen) secara mtm,” urai Echo. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News