KILASJATENG.ID – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah manajemen keuangan yang kurang optimal. Banyak pelaku usaha masih menggunakan metode tradisional dalam mencatat transaksi, yang seringkali kurang akurat dan menyulitkan akses ke peluang pendanaan.
Untuk menjawab tantangan ini, berbagai inisiatif pemberdayaan UMKM dari berbagai perusahaan telah dijalankan, termasuk memberikan pelatihan pencatatan keuangan digital. Pelatihan ini ditujukan untuk membantu UMKM mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Dengan pencatatan yang terstruktur, pelaku UMKM dapat memantau kinerja keuangan, memprediksi arus kas, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Selain itu, pencatatan keuangan yang baik juga menjadi salah satu syarat ketika UMKM ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan formal. Hingga kini, banyak UMKM gagal mengakses pendanaan karena pencatatan yang tidak memadai. Akses teknologi yang belum merata di berbagai daerah juga menjadi kendala besar.
Pelatihan Literasi Keuangan untuk UMKM
Kasir Pintar, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi kasir digital, terus berkomitmen dalam membantu UMKM meningkatkan literasi keuangan. Melalui pelatihan daring dan luring, Kasir Pintar membantu UMKM di berbagai daerah di Indonesia untuk lebih memahami pentingnya pencatatan keuangan yang terpisah dari keuangan pribadi.
Aplikasi Kasir Pintar memudahkan pelaku usaha untuk mencatat transaksi secara otomatis, menghitung stok barang, serta menghasilkan laporan keuangan real-time. Hal ini tidak hanya mempermudah proses pencatatan, tetapi juga menghemat waktu yang sebelumnya digunakan untuk pencatatan manual.
Mister Gugun, seorang pegiat UMKM di Klaten, mengungkapkan bahwa teknologi seperti Kasir Pintar bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha dalam mencatat transaksi sehari-hari. “Dengan adanya pelatihan ini, kami di Klaten berharap UMKM bisa lebih maju dan mau beradaptasi dengan teknologi,” ujarnya.
Kasir Pintar secara rutin melakukan pelatihan di daerah-daerah dengan tujuan memberdayakan UMKM untuk tumbuh lebih cepat. “Kami berharap pelaku UMKM di daerah dapat bersaing di pasar yang lebih luas jika pencatatan keuangan mereka tertata dengan baik,” ujar Sitti Raisya, CCO Kasir Pintar.
Kolaborasi untuk Pemberdayaan UMKM
Dalam upaya memperluas jangkauan edukasi keuangan digital, Kasir Pintar juga bergabung dengan SheHacks, sebuah program CSR dari Indosat Ooredoo yang bertujuan mengurangi kesenjangan gender dalam sektor ekonomi dan pemberdayaan perempuan. Meskipun tidak hanya fokus pada pelaku usaha perempuan, kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan Kasir Pintar di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Hingga kini, lebih dari 2.500.000 UMKM di Indonesia dan beberapa negara lain telah menggunakan aplikasi Kasir Pintar. Sebagai salah satu pionir kasir digital buatan anak bangsa, Kasir Pintar berkomitmen untuk terus mendorong UMKM Indonesia agar bisa beradaptasi dengan teknologi dan bersaing di pasar global.