Santri Ponpes di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior, Polres Sukoharjo Tegaskan Tangani dengan Serius

oleh -217 Dilihat
Kapolres Sukoharjo AKBP. Sigit menunjukkan sejumlah barang bukti dalam kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan santri di salah satu ponpes di Sukoharjo, Selasa 17 September 2024. (Foto: dok Humas Polda Jateng)
Kapolres Sukoharjo AKBP. Sigit menunjukkan sejumlah barang bukti dalam kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan santri di salah satu ponpes di Sukoharjo, Selasa 17 September 2024. (Foto: dok Humas Polda Jateng)

KILASJATENG.ID- AKPW (13), warga Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, meregang nyawa setelah diduga menjadi korban penganiayaan kakak kelasnya di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sukoharjo, MG (15).

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan, kasus dugaan penganiayaan hingga menewaskan santri ponpes tersebut saat ini sudah ditangani dan dalam tahap penyelidikan bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) lantaran baik korban maupun pelaku masih anak-anak. 

“Kasus ini kami tangani dengan sangat hati-hati, karena pelaku juga masih anak-anak. Kami tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pendampingan bagi kedua pihak yang terdampak,” jelas Kapolres Sukoharjo.

Terkait kronologis kejadian, peristiwa tersebut bermula saat pelaku mendatangi korban di kamar asrama dengan tujuan meminta rokok. Namun, permintaan itu berujung pada tindak kekerasan. Pelaku dilaporkan memukul dan menendang korban hingga terjatuh dan tak sadarkan diri. Korban dinyatakan meninggal dunia usai insiden tersebut.

“Terhadap jenazah korban telah dilakukan proses visum di RSUD Dr. Moewardi  Solo untuk memastikan penyebab kematian. Setelah proses medis selesai, jenazah dikembalikan kepada keluarga,” kata dia. 

Pihaknya juga  menyediakan pendampingan psikologis bagi keluarga korban untuk membantu mereka melalui masa-masa sulit ini.

“Kami ingin memastikan bahwa keluarga korban mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dari sisi hukum maupun psikologis,” tambah Kapolres Sukoharjo

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan kasus ini dengan serius, namun tetap menekankan pendekatan yang humanis. Mengingat baik korban maupun pelaku masih tergolong anak-anak, Kapolres menekankan pentingnya penanganan yang adil, berimbang, dan penuh kehati-hatian.

“Ini adalah tragedi bagi semua pihak. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya, namun juga memastikan bahwa hak-hak anak, baik sebagai korban maupun pelaku, tetap terlindungi. Kami turut berbelasungkawa dan berjanji akan memberikan perhatian penuh pada aspek psikologis kedua keluarga yang terdampak,” ujar AKBP Sigit

Meski demikian, Polres Sukoharjo memastikan bahwa proses hukum akan berjalan dengan adil dan transparan, dengan tetap memperhatikan hak-hak anak dan memberikan pendampingan yang diperlukan bagi kedua keluarga.

“Tragedi ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya pendidikan dan pemahaman untuk mencegah aksi bullying dan kekerasan. Kami akan berusaha sekuat tenaga agar keadilan tercapai,” tutup Kapolres.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News