Liga 2: Adhyaksa FC Tekuk Persiku Kudus 1-0

oleh -253 Dilihat
Adhyaksa FC berhasil mengalahkan Persiku Kudus dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan pekan ke-3 Liga 2 musim 2024/2025 yang digelar di Stadion Sriwedari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 19 September 2024. (Foto: Dok MO Adhyaksa FC)
Adhyaksa FC berhasil mengalahkan Persiku Kudus dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan pekan ke-3 Liga 2 musim 2024/2025 yang digelar di Stadion Sriwedari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 19 September 2024. (Foto: Dok MO Adhyaksa FC)

KILASJATENG.ID-  Adhyaksa FC berhasil mengalahkan Persiku Kudus dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan pekan ke-3 Liga 2 musim 2024/2025 yang digelar di Stadion Sriwedari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024).

Satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut dicetak oleh Dedi Hartono di menit ke-53. 

Bermain di kandang, Adhyaksa FC tampil percaya diri di depan pendukung sendiri terlihat dari sejak awal laga para pemain langsung melakukan serangan dengan tempo sedang untuk mencoba mencuri angka terlebih dulu.  Namun sejumlah upaya yang dilakukan tak membuahkan hasil. Lantaran Persiku Kudus memang lebih fokus ke pertahanan selama awal babak pertama berlangsung sembari mencari celah melakukan serangan balik dengan hati-hati. 

Meski kedua tim sama-sama menyerang namun tidak ada poin yang bisa tercipta di babak pertama. Hingga peluit tanda babak pertama ditiup wasit Yongky Pratama skor masih kacamata alias 0-0.

Memasuki babak kedua, kedua tim sama-sama melakukan penyegaran dengan mengganti sejumlah pemain. Tempo permainan pun semakin meningkat dengan kedua tim yang sama-sama saling jual beli serangan. 

Hingga akhirnya pada menit ke-53, Adhyaksa FC berhasil unggul lebih dulu setelah sang kapten, Dedi Hartono berhasil menyarangkan bola ke gawang Persiku Kudus yang dikawal Lutfi Masrohan dengan mengkonversi umpan lambung yang diterimanya. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk tuan rumah.  

Keputusan wasit mengesahkan gol tersebut sempat mematik protes dari tim pelatih Persiku Kudus yang menilai gol tersebut tidak sah lantaran posisi pemain Adhyaksa FC dinilai dalam posisi offside. Namun wasit tetap pada keputusannya dan menganggap gol tim tuan rumah tetap sah. 

Baca Juga  322 Atlet dari 18 Negara Ikuti Kejuaraan WONDR Badminton Asia Junior Championships 2025 di Kota Solo

Meski harus menelan kekecewaan lantaran protesnya tak diterima, namun pemain Persiku Kudus tetap berusaha untuk mengejar ketertinggalan dengan melakukan serangan yang lebih masif. Namun sayangnya upaya tersebut tak ada yang membuahkan hasil. Hingga peluit panjang berbunyi Adhyaksa FC berhasil mempertahankan keunggulan dengan skor 1-0. 

Menanggapi hasil laga, pelatih Adhyaksa FC, Ade Suhendra mengakui jika babak pertama anak asuhnya sulit untuk mengembangkan permainan. Hal tersebut lantaran para pemain masih dalam kondisi down setelah dikalahkan PSIM Yogyakarta dalam laga tandang perdana mereka. 

“Babak pertama sulit bagi anak-anak untuk bisa mengembangkan permainan, namun di babak kedua mereka tampil luar biasa sehingga kita bisa mendapatkan hasil maksimal (3 poin) dalam laga hari ini,” kata Ade.

Sedangkan terkait gol yang sempat menuai protes dari Persiku Kudus, Ade mengatakan menurutnya, gol tersebut memang sah dan tidak offside lantaran pemain yang mendapat  bola dan akhirnya mencetak gol tunggal untuk Adhyaksa FC memang tidak berada di posisi offside. 

“Memang Aleksa (Andrejic Aleksa) terlihat offside, tapi harus kita pahami ketika kapan dinyatakan offside ketika siapa yang menerima bola. Kalau di sisi pandangan saya yang offside adalah Aleksa tapi yang menerima bola bukan dia melainkan Dedi Hartono. Kemudian Dedi dribbling dan bisa melakukan shooting dan gol. Jadi kalau misal tadi Aleksa yang menyentuh bola mungkin itu bisa dibilang offside,” ujarnya dalam sesi press conference usai laga. 

Namun Ade menegaskan jika hal tersebut merupakan pandangannya saja. Sebab ia mengakui belum melihat video dan saat laga posisinya tidak sejajar dengan bola. Namun ia menegaskan jika ada dua orang yang berlari, yang pertama Aleksa dan kemudian Dedi, namun bola hanya disentuh oleh Dedi maka itu bukan offside.

Baca Juga  322 Atlet dari 18 Negara Ikuti Kejuaraan WONDR Badminton Asia Junior Championships 2025 di Kota Solo

“Sekali lagi, saya tidak melihat videonya dan posisi saya tidak sejajar dengan area itu, sehingga hanya itu yang bisa saya sampaikan. Bisa saja ada kesimpulan lain yang sesuai dengan sudut pandang masing-masing orang,” tandasnya. 

Sementara itu, pelatih Persiku Kudus, Sudirman menyayangkan kepemimpinan wasit yang dinilainya berat sebelah. Ia mencontohkan wasit dengan gampang memberikan kartu kuning kepada anak asuhnya meski menurutnya pelanggaran yang dilakukan ringan, namun untuk tim tuan rumah tidak.

“Pertandingan hari ini sebenarnya seru, kedua tim bermain dengan terbuka. Sayangnya kami kecewa dengan kepemimpinan wasit. Kita selalu gampang dapat kartu (kuning) sedangkan tim lawan  juga melakukan pelanggaran tapi aman-aman saja. Mereka juga harusnya mendapat kartu merah saat tadi kiper melakukan pelanggaran saat one on one dengan pemain kami, tapi hanya dapat kartu kuning,” tandasnya. 

Ia juga menilai gol yang tercipta dalam laga tersebut juga tidak sah lantaran pemain Adhyaksa FC dalam posisi offside

“Pas kejadian itu pas kami berada di posisi sejajar dengan pemain dan sudah dalam posisi offside. Tapi hakim garis tidak mengangkat bendera dan membuat kami kalah. Saya harap pertandingan selanjutnya wasit bisa berlaku fair. Karena pemain sudah berjuang sekuat tenaga di lapangan,” pungkasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News