KILASJATENG.ID- Indonesia berpeluang kembali mempertahankan gelar juara umum Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional 2024 lantaran banyaknya atlet Indonesia yang melaju ke babak final.
Hingga babak semifinal yang diselenggarakan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu 21 September 2024, Indonesia setidaknya berpeluang mendapatkan empat medali emas lantaran di empat kategori tersebut merupakan all Indonesia finals.
Salah satunya di nomor Tunggal Putri SH 6. Dimana Irianti Yunia Widya memastikan lolos ke partai puncak usai menang mudah melawan wakil Jerman, Julia Schramm dengan skor 21-4,21-2 dalam babak semifinal.
Pada partai pamungkas nanti, ia berhadapan dengan Rina Marlina yang juga menuai kemenangan di semifinal setelah menumbangkan rekan senegaranya, Apriliyana Sulistyawati dalam pertarungan dua gim 21-6,21-4.
“Saya tidak mengalami banyak kesulitan di pertandingan semifinal sehingga bisa menang dan memastikan lolos ke final. Ujian sebenarnya justru akan terjadi di final nanti karena akan melawan Rina Marlina yang berhasil meraih medali perunggu pada Paralimpiade Paris 2024 dari nomor Ganda Campuran SH 6. Meski begitu saya bertekad untuk memberikan kemampuan terbaik dan tetap optimistis demi memenangi medali emas,” kata Irianti.
Di sisi lain, pemain unggulan putra Indonesia, Suryo Nugroho memastikan diri melenggang ke final Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional 2024 setelah di nomor tunggal Putra SU 5 menang melawan atlet asal Singapura, Tay Wei Ming dengan skor 21-16,21-18.
“Lawan saya tadi bermain bagus dan memberikan perlawanan hebat. Saya bersyukur bisa menampilkan performa terbaik sehingga mampu menyelesaikan pertandingan semifinal Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional 2024 dengan kemenangan. Semoga di final nanti saya tidak mengalami kendala dan memungkinkan memberikan kemampuan terbaik supaya dapat menyumbangkan satu medali emas dari SU 5,” kata Suryo.
Di final Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional 2024, Suryo Nugroho dipastikan berhadapan dengan Ruthick Ragupathi yang pada semifinal sukses mengakhiri asa Ibrahim Aliyev asal Azerbaijan melalui laga dua gim langsung 21-17,21-11.
Selain Indonesia, tim Negeri Gingseng juga menjadi negara yang sukses mewujudkan all South Korea finals dalam turnamen yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini. Salah satunya tercipta di nomor Tunggal Putra WH 1 yang mempertemukan Ryu Donghyun melawan Park Haeseong. Ryu berhasil ke final setelah mengalahkan kompatriotnya, Lee Sam Seop dengan skor 21-15,21-17. Sementara itu, Park Haeseong harus susah payah meredam perlawanan wakil India, Prem Kumar Ale melalui pertarungan tiga gim 17-21,21-13,21-9.
“Saya tak menyangka berhasil menang di semifinal, padahal belum menampilkan performa terbaik. Kemenangan itu memotivasi saya untuk berusaha lebih keras di pertandingan final. Saya sudah datang ke sini, mencapai final, jadi saya harus menuntaskan perjuangan dan kembali ke Korea Selatan dengan membawa medali emas siapapun lawan yang akan dihadapi, bahkan jika harus kembali menghadapi rekan senegara,” ujar Ryu penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto yang juga Ketua Panitia Pelaksana Hydroplus Indonesia Para Badminton International 2024, menuturkan atlet-atlet Indonesia berhasil menunjukan performa gemilang sejak babak awal hingga semifinal. Dengan demikian, asa meraih gelar juara umum untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, terbuka lebar.
“Saya optimistis Indonesia mampu mempertahankan status sebagai juara umum di HYDROPLUS Indonesia Para Badminton International 2024. Sejumlah atlet andalan yang kita turunkan di turnamen juga sanggup memenuhi harapan melangkah hingga final. Semoga para pemain dapat menampilkan permainan terbaik dan menyumbangkan medali emas dari nomor-nomor kita targetkan. Dengan begitu Indonesia dapat melanjutkan kejayaan di rumah sendiri dan semakin diperhitungkan di pentas internasional,” tutur Rima.
Selain itu, ia mengatakan turnamen yang diikuti oleh 10 negara ini menjadi ajang bagi para atlet senior untuk menambah poin BWF sekaligus mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Sedangkan, bagi pemain-pemain dari luar pelatnas, hal ini menjadi kesempatan guna mengukur dan meningkatkan kemampuan, terutama kala terjun di pertandingan internasional, khususnya di nomor SU 5, SH 6, dan SL 4 yang memiliki potensi besar menuai prestasi di masa mendatang.*