KILASJATENG.ID- Menjadi satu-satunya atlet pada cabang olahraga para balap sepeda di Paralimpiade 2024 menjadi motivasi sekaligus beban tersendiri bagi Muhammad Fadli Imammuddin untuk bisa mencetak prestasi.
Pada Paralimpiade Paris 2024, Fadli turun di tiga nomor perlombaan, yakni Individual Pursuit (IP) 4000 meter, Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR). Oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, ia hanya dibebani untuk memecahkan waktu terbaik yang dicapainya pada Paralimpiade 2020 Tokyo.
“Insyaallah saya siap banget untuk menghadapi Paralimpiade kali ini. Insyaallah bisa maksimal, dari hari pertama sampai hari ketiga latihan dibikin semakin naik agar bisa maksimal pada hari pertandingan,” papar Fadli.
Ia mengaku tak kesulitan beradaptasi dengan cuaca di Paris, Perancis. Meski demikian ia Fadli menyebut jika wakil-wakil Eropa diyakini akan menjadi pesaing berat dalam memburu prestasi di .
“Saya berusaha agar bisa mendapatkan waktu yang lebih baik dibandingkan Paralimpiade Tokyo 2020 lalu,” tegasnya.
Muhammad Fadli akan mulai bertanding pada Sabtu 31 Agustus 2024. Cabang olahraga para balap sepeda akan diperlombakan di jalanan wilayah Clichy sous Bois serta Saint Quentin en Yvelines Velodrome, Montigny la Bretonneux.
Sementara itu, pelatih Para Balap Sepeda, Rizan Setyo Nugroho mengatakan, kondisi Fadli sangat baik dan dari mulai kedatangan sampai menjelang perlombaan atletnya itu sangat excited karena ini merupakan event tertinggi kejuaraan dunia.
“Untuk cuaca saya rasa tidak ada kendala karena kondisi di Solo dengan di sini tidak jauh berbeda. Kita sering berlatih di sekitar kaki Gunung Lawu, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, jadi cuacanya sangat mendukung. Rentan suhu 12 derajat sampai 30 derajat masih oke,” ungkapnya.
Senada dengan Fadli, Rizan menyebut jika negara-negara Eropa menjadi lawan yang patut diantisipasi dan diwaspadai di cabor para balap sepeda.
“Kita belum bisa memetakan persaingan karena starting list belum keluar, namun negara-negara Eropa sangat patut untuk kita antisipasi. Selain faktor tuan rumah, endurance-nya juga cukup bagus,” papar Rizan Setyo.*