KILASJATENG.ID- SD Kristen (SDK) Manahan dan SDN Tempel berhasil menjadi juara dalam kejuaraan MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024. Setelah keduanya berhasil menumbangkan lawan masing-masing di babak final di lapangan Kottabarat,, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu 28 Juli 2024.
SDK Manahan berhasil memenangkan gelar juara MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 Kelompok Umur (KU) 10 setelah mengalahkan SD Al-Azhar Syifa Budi dengan skor 4-2. Sedangkan SDN Tempel menjuarai MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 KU12 setelah mengalahkan SDN Cemara Dua di babak final dengan skor 2-1.
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa yang turut hadir di Partai Final MilkLife Soccer Challenge – Solo Series 1 2024 mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut positif kejuaraan yang menurutnya mampu memunculkan potensi bibit muda sepakbola putri. Hal tersebut sekaligus menunjukkan jika permainan sepak bola yang identik dimainkan oeh laki-laki juga dapat dimainkan oleh kaum hawa tanpa khawatir akan permainan yang melibatkan kontak fisik.
“Selamat kepada Djarum Foundation yang sukses menyelenggarakan turnamen sepak bola putri untuk KU 10 dan KU 12. Selamat kepada para juara, ingat hari ini kita tidak cari juara, tapi di hari ini kita semua bisa melihat bagaimana semua cabang olahraga termasuk sepak bola bisa diperankan oleh wanita. Saya yakin bahwa prestasi tidak harus akademik tapi juga bisa lewat olahraga,” ucap Teguh.
Selain Wali Kota Solo, dalam kesempatan tersebut turut hadir penguasa Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre,Manager Akademi Persis Solo Sonny Agus Santoso, Exco dan Ketua Bidang Kompetisi PSSI Kota Solo Hersoko, Perwakilan KONI Kota Solo Agus Supriyoko, Kepala Bidang Olahraga Pendidikan dan Sarana Prasarana Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Solo Mohammad Syamsu Rahman.
Gusti Bhre sendiri menilai pentingnya turnamen sepak bola putri usia dini.
“Saya senang sekali ada turnamen sepak bola putri di usia dini. Karena ini kelompok usia yang sangat baik untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sepak bola. Apalagi melihat antusiasme orang tua, para guru, dan kepala sekolah terutama adik-adik yang bermain dengan antusias, merekalah penerus masa depan sepak bola Indonesia,” ucap dia.*