Pertagas Komitmen Jaga Keandalan Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I

oleh -334 Dilihat
Pertamina Gas sebagai bagian dari Sub Holding Gas (SHG) Pertamina pada Jumat (31/5) mendapat kunjungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di salah satu fasilitasnya , Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.
Pertamina Gas sebagai bagian dari Sub Holding Gas (SHG) Pertamina pada Jumat (31/5) mendapat kunjungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di salah satu fasilitasnya , Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.

KILASJATENG.ID- Pertamina Gas sebagai bagian dari Sub Holding Gas (SHG) Pertamina pada Jumat (31/5) mendapat kunjungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di salah satu fasilitasnya , Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan management walkthrough (MWT).
Kegiatan MWT Kementerian ESDM yang dihadiri Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) beserta jajarannya tersebut, didampingi , Jajaran Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Sub Holding Gas dan Jajaran Direksi PT Pertamina Gas (Pertagas).
“PT Pertamina Gas, selaku operator dalam pengoperasian pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I, sudah menjalankan standar operasi yang ada untuk terus menjaga kehandalan penyaluran gas kepada end user,” ujar Direktur Utama Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Noor Arifin Mohammad ketika mendampingi MWT.
“Kita sebagai operator telah menjalankan pedoman dan prosedur yang ditetapkan terkait keamanan dan keselamatan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Gamal dalam rilis yang diterima, Senin (3/6/2024).

Management walkthrough dilaksanakan dalam rangka peningkatan utilisasi penyaluran gas melalui pipa Cisem kepada konsumen. Kegiatan tersebut untuk memastikan aspek teknis kehandalan peralatan operasional penyaluran gas melalui pipa Cisem sebagai bentuk komitmen Pertagas dalam mengedepankan Operational Excellence serta aspek HSSE.
Gamal berharap manajemen walkthrough ini akan membantu dalam pengoperasian penyaluran gas kepada masyarakat dan industri. “Kami siap menerima input dalam memberikan pelayanan lebih baik dalam pengoperasian sehingga sisi teknis operasi akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita harapkan ke depannya,” kata dia.
Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad mengungkapkan bahwa aspek keamanan dalam industri migas menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh seluruh pelaku usaha migas.
“Semua aspek keamanan harus dilaksanakan mulai dari taraf riset, operasi, hingga monitoring, kita harus selalu cek dan ricek juga memonitoring secara terus menerus,” kata Noor Arifin.

Baca Juga  PGN Dorong Digitalisasi Petani Karet Pagardewa, Pencatatan Panen Kini Lebih Akurat dan Transparan

Noor mengatakan bahwa salah satu proyek migas yang telah menjalankan standar keamanan yang baik ialah fasilitas penerimaan gas ORF. “Kita sangat bersyukur dan bangga, tadi kita lihat di ORF Cirebon – Semarang (Cisem) I berjalan cukup baik,” tandasnya.
Pipa Cisem Tahap I, ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.
Gas bumi pipa gas CISEM bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
Harry Budi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Petamina Gas Negara (PGN), mengatakan Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina (SHG) mampu dan capable menjalankan ORF dengan baik dan selamat.
Kedepan, kata Harry, gas sebagai energi akan diandalkan dalam masa transisi energi, sehingga konsumsinya akan terus meningkat di Indonesia. Penggunaan gas sebagai bagian dari transisi energi akan berjalan dengan lancar didukung dengan strategi PGN sebagai subholding gas Pertamina untuk mengintegrasikan seluruh operasional transmisi.
“Pertagas nantinya diharapkan bisa menjadi pengelola infrastruktur yang makin handal. Semakin memantapkan peran dalam menyalurkan gas bumi ke seluruh pelosok negeri,” kata dia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News