25 Pembatik di Jogja Antusias Ikuti Pelatihan Sekaligus Sertifikasi Pembuatan Kain Batik Cap

oleh -356 Dilihat
Sebanyak 25 pembatik dari wilayah DIY mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pembuatan Kain Batik Cap pada 3-7 Juni 2024 di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Jalan Kusumanegara 7 Jogja.
Sebanyak 25 pembatik dari wilayah DIY mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pembuatan Kain Batik Cap pada 3-7 Juni 2024 di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Jalan Kusumanegara 7 Jogja.

KILASJATENG.ID-Sebanyak 25 pembatik dari wilayah DIY mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pembuatan Kain Batik Cap pada 3-7 Juni 2024 di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik Jalan Kusumanegara 7 Jogja. Kegiatan ini diharapkan bisa menambah ketrampilan pembatik serta meningkatkan produksi dan nilai jual batik.
“Kegiatan ini digelar dalam rangka pengembangan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di bidang batik,” ujar AMMI Utama Kementerian Perindustrian Titik Purwati Widowati dalam sambutan pembukaan pelatihan, Senin (3/6/2024).
Dia menjelaskan acara ini terslenggara dengan dukungan Dinas Pariwisata DIY berkolaborasi dengan CV Nagapasa Sejahtera Raya dan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik. Pelatihan sekaligus Sertifikasi bagi profesi batik tersebut juga dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo.

“Peserta akan diajarkan sebanyak 5 (lima) unit kompetensi dengan acuan SKKNI Nomor 104 Tahun 2018, yaitu: Melakukan Penganjian Kain, Mengatur Letak Pola Pada Kain, Menggunakan Canting cap, Memeriksa Hasil Pembatikan dan Memperbaiki Canting cap. Tidak hanya mendapatkan pelatihan saja, namun para peserta, pada akhir sesi pelatihan, akan langsung diuji kompetensinya oleh assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi BBSPJIKB melalui sertifikasi profesi,” ujar kata Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), Budi Setiawan menambahkan.

Baca Juga  Dukung Pelestarian Budaya, Alila Hotel Solo Resmikan Laras Art Space 

Budi mengemukakan bahwa Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BBSPJIKB termasuk LSP-P1 dan telah memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dengan nomor BNSP-LSP-1485-ID. Selain memberikan sertifikasi profesi kompetensi di bidang batik, LSP BBSPJIKB juga memiliki lingkup perhiasan dan kerajinan serat alam non-tekstil yang mencakup 91 unit kompetensi berdasarkan Standar Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ada.
“Harapannya 25 orang dari industri batik ini bisa mendukung dan berkontribusi pada sektor pariwisata, melalui peningkatan kapasitas industri batik agar bisa lebih tangguh dan mampu bersaing dengan produk dari daerah lainnya” pungkas Budi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menambahkan jika kain batik terbukti bisa membawa aura positif jika dipakai untuk berbagai momen. Bahkan batik juga sudah dinobatkan jadi warisan budaya dunia oleh UNESCO serta tahun 2014 lalu Kota Jogja sah menyandang predikat Kota Batik Dunia oleh WCC. “UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya karena prosesnya. Jadi batik ini komoditas yang bisa diandalkan. Buktinya banyak permintaan untuk oleh-oleh dan kini makin banyak anak muda juga yang melirik batik,” sebutnya.
Dia menjelaskan pelatihan sekaligus sertifikasi ini sangat penting bagi pembatik. “Kami berharap pelatihan ini bisa menguatkan pengetahuan dan ketrampilan pembatik, meningkatkan kualitas produksi dan yang tak kalah penting meningkatkan nilai jual,” tandasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News