KILASJATENG.ID – PT PGN Tbk telah resmi memasuki era baru dalam layanan komoditas Liquified Natural Gas (LNG). Langkah ini dilakukan dalam rangka mendukung keberlanjutan pemanfaatan gas bumi domestik. Layanan beyond pipeline yang diperkenalkan PGN akan memperkuat integrasi infrastruktur untuk melayani seluruh sektor pelanggan, termasuk industri.
Mulai Mei 2024, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG. Peningkatan keberminatan pasar terhadap LNG terbukti dengan penyerapan awal oleh industri sebesar 15 BBTUD, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat sesuai dengan permintaan yang ada. Pasokan gas hasil regasifikasi ini akan didistribusikan kepada pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.
Melalui layanan LNG, PGN berharap dapat mendukung pertumbuhan industri dan sektor retail, yang membutuhkan gas dalam jumlah besar untuk operasional. LNG dapat menjadi solusi bagi industri dan retail yang kebutuhan gasnya tidak terpenuhi melalui jaringan pipa. Komitmen PGN adalah untuk terus membantu pemenuhan kebutuhan energi sektor industri, sehingga industri diharapkan bisa terus tumbuh dan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini, menyatakan, “Kami berharap masuknya PGN di era LNG dapat menjadi salah satu solusi yang paling feasible untuk melayani kebutuhan pasar domestik ke depan. Ditambah lagi, karakter geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka layanan penyaluran LNG ini sangat memungkinkan untuk memenuhi permintaan antar pulau.”
PGN ingin merealisasikan komitmen untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke wilayah-wilayah baru, terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan infrastruktur maupun layanan gas pipa. “PGN memahami kondisi geografis Indonesia, sehingga memang harus ada model penyaluran gas bumi yang lain yaitu beyond pipeline. Maka LNG sangat feasible untuk keberlanjutan dan menjaga reliabilitas pasokan,” tambah Ratih.
FSRU Lampung tetap beroperasi untuk melayani kebutuhan LNG dan gas dari hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung disalurkan untuk sektor kelistrikan. Pada periode Januari hingga April 2024, volume penyaluran LNG FSRU Lampung mencapai 70.075 M³ pada 13 Februari, 134.006 M³ pada 12 Maret, dan 133.990 M³ pada 18 April.
Seiring dengan kerja sama seluruh stakeholder dan bertepatan dengan HUT PGN ke-59 pada 13 Mei 2024, gas hasil regasifikasi LNG FSRU Lampung mulai dialirkan untuk industri di mana permintaan semakin meningkat. Rata-rata penyaluran LNG FSRU Lampung pada tahun 2023 adalah 54.07 BBTUD, dan sepanjang Januari hingga April 2024 rata-rata penyaluran mencapai 56.03 BBTUD.
Ratih menambahkan, “PGN sudah mengalirkan gas hasil regasifikasi LNG dari infrastruktur FSRU Lampung yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera-West Java (SSWJ). Ketika kondisi pasokan fluktuatif, FSRU Lampung dan FSRU Jawa Barat menjadi backbone kestabilan layanan dan enabler supply point yang bersumber dari LNG.”
Untuk memperkuat layanan LNG ke depan, PGN akan menambah fasilitas LNG dengan membangun infrastruktur hub yang direncanakan di beberapa titik, termasuk Aceh, Arun, dan Bontang.
“Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berupaya optimal dalam pengelolaan dan optimalisasi LNG. Tidak hanya untuk melengkapi availability dan accessibility energy di dalam negeri, LNG menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa transisi menuju Target Net Zero Emission tahun 2060,” tutup Ratih. (ajg)