Mengenal Jogja Guitar Shop, Produsen Gitar Lokal Berkualitas

oleh -680 Dilihat
Owner JGS, Imam Masuri berbagi kisah dalam Cerita Joni. (Foto: tangkapan layar Youtube JNE_ID)
Owner JGS, Imam Masuri berbagi kisah dalam Cerita Joni. (Foto: tangkapan layar Youtube JNE_ID)

KILASJATENG.ID- Di tengah banyaknya merk gitar dari luar negeri yang menjadi buruan musisi atau pecinta musik, nyatanya ada brand lokal Tanah Air yang memiliki kualitas yang sama dengan produk luar. 

Salah satunya merk JGS atau Jogja Guitar Shop yang merupakan 100 persen produk lokal karena diproduksi di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah satu wilayah yang memang dikenal sebagai sentra pembuatan gitar sejak dulu. 

Owner JGS, Imam Masuri mengatakan, meski memiliki kantor di Yogyakarta, namun produksi gitar merknya tersebut berada di Baki, Sukoharjo. Produksi gitar sendiri ia mulai sejak tahun 2013 lalu hanya dengan modal Rp2 juta untuk membuat prototype gitar. 

“Sejak dulu saya memang pecinta gitar, makanya ingin buka usaha ini. Awalnya dari usaha rumahan saja, mulai dari satu gitar kemudian tambah menjadi dua gitar hingga akhirnya seminggu bisa laku 12 gitar. Awal jualannya juga lewat platform Kaskus kala itu baru kemudian berkembang ke platform penjualan lainnya,” ujarnya dalam tayangan Cerita Joni yang tayang di kanal youtube JNE_ID yang dipandu Host Safina Nadisa.

Imam mengaku nekat memulai bisnis membuat gitar karena yakin alat musik petik tersebut memiliki potensi yang besar. Dan keyakinannya tersebut terbayar saat ini. Dimulai dari industri rumahan kini ia memiliki rumah produksi atau bengkel produksi di Baki, Sukoharjo, serta tiga store offline di Yogyakarta dan Jakarta. Selain itu untuk penjualan online juga terus berkembang.

“Untuk penjualan online sejak dulu sampai sekarang saya menggunakan JNE,” imbuhnya sembari menunjukkan bengkel produksi gitarnya yang ada di Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. 

Terkait pemilihan nama brandnya, yakni Jogja Guitar Shop, Imam menuturkan awal mulai merintis usaha ia tidak menggunakan merek sehingga produknya tidak memiliki merek alias gitar-gitar yang dijualnya di toko offlinenya Jogja Guitar Shop merupakan gitar blank label alias tanpa label. 

Baca Juga  Mulai Petualangan Seru Bareng Keluarga! tiket.com Hadirkan Promo JUMBO Holideals

Sejak awal ia memang tidak mau menjual produknya dengan merek orang lain, karena menurutnya menjual produk sendiri namun dengan merek pihak lain, atau merek palsu juga akan sangat berisiko. 

Namun, meski tidak memiliki merek namun Imam selalu berusaha menjaga kualitas gitar yang diproduksinya. Di sisi lain ia  tidak memungkiri jika hal tersebut menjadi sangat penting dalam dunia usaha. Karena itu, pada 2021 diputuskan untuk mulai menggunakan merek JGS yang diambil dari singkatan nama tokonya, yakni Jogja Guitar Shop.

“Dari awal berdiri kami tidak menggunakan merek lain. Jadi dari blank label kami terus mengutamakan dari sisi kualitas barang. Kemudian berangkat dari situ, pada 2021 kami kepikiran, kenapa tidak menggunakan merek sendiri untuk membedakan merek kami dengan merek yang lain. Akhirnya terbersit untuk membuat produk dengan merek JGS,” jelas dia. 

Sedangkan Baki sendiri ia pilih sebagai  tempat produksi untuk usahanya. Karena menurutnya Baki menjadi daerah yang tepat untuk produksi gitar. Selain didukung kemudahan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut juga sangat mendukung karena banyak tenaga kerja profesional dalam pembuatan gitar. 

Selama menjalankan usaha, Imam selalu memastikan produk yang dibuat memiliki kualitas yang baik. Dia juga menjaga idealismenya dalam membuat produk. Dari situ dia pun sangat percaya diri produknya bisa diterima pasar. 

“Kami sudah tes bertahun-tahun produk kami layak untuk dijual ke pasar. Kami tidak ragu bahwa produk ini akan diterima pasar. Walaupun brand kami adalah brand lokal, namun kami ingin mencerminkan bahwa brand lokal tidak semuanya tidak serius. Artinya kami garap serius untuk memenuhi kebutuhan pasar,” kata dia. 

Baca Juga  Digi Koperasi Lengkapi Transformasi Digital Koperasi Lewat Fitur Kasir hingga Dashboard Nasional

Ia memaparkan, selama ini melalui tim Research and Development (R&D) yang dimiliki, JGS terus mengembangkan produk dengan literasi internasional yang dibuat dengan bahan-bahan lokal. Namun untuk part tertentu, JGS tetap memanfaatkan produk pabrikan. 

“Jadi kualitasnya pun sudah mendekati kualitas pabrikan, tapi ini produk lokal,” kata dia. 

Selain memikirkan mengenai kualitas material produk, JGS juga sangat memperhatikan mengenai kualitas suara gitar buatannya. Untuk mendapatkan gitar dengan suara yang diminati pasar, JGS juga melakukan riset dan mendengar masukan dari beberapa pemain gitar, terutama di wilayah Yogyakarta. 

Imam memastikan dengan harga yang terjangkau, JGS bisa menyajikan gitar dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek lain. Disebutkan, gitar JGS berkisar di harga Rp500.000 hingga Rp800.000 per unit. “Dengan harga itu sudah mendapatkan produk dengan play ability yang sudah enak, sound enak, build quality sudah padat dan durability sudah bisa lebih dari 10 tahun,” jelas dia.

Sementara itu, Regional Marketing Communication & Partnership JNE JTDIY JTBB, Widiana mengatakan, JGS merupakan satu dari sekian UMKM yang selama ini setia menggunakan JNE sebagai perusahaan ekspedisi untuk mengirimkan produknya dan menjadi salah satu UMKM yang kisahnya dipaparkan di Cerita Joni. 

“Cerita Joni merupakan program yang menampilkan kisah-kisah inspiratif dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang tayang di kanal Youtube JNE_ID,” ujarnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News