Jadi Penyelamat Saat Krisis, UMKM Diharapkan Mampu Jaga Kualitas Produksi 

oleh -354 Dilihat
Talkshow dalam rangkaian Acara Puncak HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pamedan Pura Mangkunegaran, Jumat 17 Mei 2024 pagi. (Foto: dok. Kominfo)
Talkshow dalam rangkaian Acara Puncak HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pamedan Pura Mangkunegaran, Jumat 17 Mei 2024 pagi. (Foto: dok. Kominfo)

KILASJATENG.ID- Meski bukan termasuk industri besar, namun keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) justru terbukti memiliki peran besar dalam perekonomian dalam negeri di saat menghadapi krisis. 

Hal tersebut diutarakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat saat menjadi narasumber talkshow dalam rangkaian Acara Puncak HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Pamedan Pura Mangkunegaran, Jumat 17 Mei 2024 pagi.

“Jumlah UMKM dari tahun ke tahun secara signifikan terus bertambah. Khususnya di tahun 2021, ini bisa diterjemahkan sebagai adanya peralihan perusahaan besar yang terkena dampak Covid-19. Dan bisa disimpulkan jika UMKM menjadi penyelamat ekonomi dari masa krisis,” ujarnya.

Ia memaparkan, di Kota Solo sendiri pada tahun 2023 tercatat ada peningkatan jumlah UMKM menjadi 13.200-an, dari tahun 2022 yang berjumlah 11.100-an. Dan khusus di tahun 2021 UMKM yang tadinya hanya 3.600 melompat menjadi 11.100. 

“Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai lebih dari 60 persen, jenis usaha ini juga mampu mewadahi 90 persen tenaga kerja di Indonesia. UMKM ini betul-betul digarap secara serius oleh pemerintah karena dampaknya luar biasa terhadap perekonomian nasional,” tambah Dwiyanto.

Baca Juga  Dukung Pelestarian Budaya, Alila Hotel Solo Resmikan Laras Art Space 

Di sisi lain, lanjutnya, UMKM masih memiliki kendala dalam hal standarisasi dan kapasitas. Dimana saat ini masih banyak pelaku UMKM yang mulai mengabaikan kualitas produknya karena mendapat banyak pesanan. Belum lagi proses pengiriman produk yang mundur dari kesepakatan lantaran menerima order di luar kapasitas produksi. 

“Selain itu, masih banyak UMKM yang tidak mencatat laporan keuangan secara rutin. Padahal hal ini penting untuk menarik perhatian pihak perbankan agar memberikan modal. Dari sudut pandang perbankan, selain kami ingin membantu, kami juga melihat resikonya. Untuk itu yang diperlukan adalah laporan keuangan,” kata dia. 

Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas UKM dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina. Ia mengatakan UMKM binaannya memiliki masalah konsistensi dalam menjaga kualitas produk. Tentunya hal ini sangat disayangkan mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) telah berupaya memenuhi kebutuhan UMKM dengan menerapkan sistem kolaborasi. 

Baca Juga  PGN Dorong Digitalisasi Petani Karet Pagardewa, Pencatatan Panen Kini Lebih Akurat dan Transparan

“Pemkot sejauh ini telah berkolaborasi dengan sektor Perbankan dan sektor lainnya agar Kota Surakarta yang memiliki APBD kecil mampu memenuhi kebutuhan seluruh UMKM yang mencapai 13.000 lebih. Di sisi lain kami kan tidak bisa memilih, semua harus kami layani. Tetapi memang kami selalu terkendala konsistensi. Jadi, kalau ada produk bikin 1 bagus, 2 bagus, 3 masih bagus, terima pesanan 10 ambyar. Jadi konsistensi ini yang perlu terus menerus kami dampingi,” jelas dia.

Diketahui bahwa rangkaian Acara Puncak HUT ke-44 Dekranas di Kota Surakarta telah berlangsung sejak tanggal 15 Mei 2024. Hari pertama perayaan HUT Dekranas kali ini menghadirkan suguhan menarik yang sarat budaya bagi masyarakat berupa lomba ‘Parade Kriya dan Budaya’ yang menghadirkan ratusan mobil hias. Terdapat juga Expo Dekranas yang masih berlangsung hingga tanggal 18 Mei yang melibatkan stan produk kerajinan dari Dekranasda Provinsi, stan kuliner Nusantara, dan layanan konsultasi bagi para perajin.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News