KILASJATENG.ID- Bursa Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo perlahan tapi pasti mulai mengemuka dengan kemunculan sejumlah nama yang disebut-sebut bakal ikut memeriahkan Pilkada tahu ini.
Salah satu nama yang santer disebutkan bakal maju sebagai calon wali kota (Cawali) adalah pengusaha top asal kota bengawan, Katno Hadi. Pemilik D’Lawu Bistro dan Mountain dikabarkan juga bakal ikut turun dalam bursa Pilwakot Solo 2024.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Senkom Mitra Polri itu justru mengaku kaget dirinya diisukan bakal maju Pilwakot Solo. Ia menyebut jika ha tersebut tidak benar.
“Saya malah kaget kalau ada isu tersebut. Enggaklah, itu hanya isu-isu orang saja. Masak saya mau jadi wali kota, lha wong teman-teman saya sudah ada yang jadi presiden, menteri, gubernur dan lainnya. Terlambat kalau saya maju dalam Pilkada,” ungkap Katno Hadi saat ditemui di Solo usai perjalanan dari Jepang, Sabtu 2 Februari 2024. .
Meski diakuinya sudah ada partai yang memang meliriknya untuk mengusungnya sebagai Cawali. Hanya saja Katno Hadi mengaku masih belum memikirkan untuk ikut terjun dalam bursa Pilwakot Solo 2024.
“Memang sudah ada yang menawari namun, belum saya tanggapi serius. Butuh proses panjang. Harus Istikharah dulu dan memohon petunjuk Allah SWT untuk menentukan pilihan terbaik,” urai Katno Hadi yang juga pemilik D’Gondangrejo Resto & Resort itu.
Saat ini ia justru berpikir Kota Solo akan lebih tepat dipimpin oleh anak muda. Karena mereka dinilainya yang akan menjadi penerus bangsa. Karena itu, pihaknya pun mendukung tokoh muda di kota bengawan untuk bisa maju dalam konstelasi Pilkada 2024 besok.
“Saya justru mensupport anak-anak muda untuk maju di Pilkada Solo. Namun tentunya anak muda yang memiliki kualitas dan bekal yang cukup untuk bertarung di Pilkada Solo,” ucap Pengusaha Semen Instan Ubond tersebut.
Sedangkan ditanya mengenai sosok pemimpin yang cocok untuk memimpin Kota Solo, Katno Hadi mengaku, bahwa sosok pemimpin Kota Solo harus yang visioner. Mengingat, tantangan yang dihadapi kedepan sangatlah kompleks.
“Kota Solo ini bukan kota industri ya. Kota trading, kota pariwisata. Jadi, harus betul-betul menggiatkan kegiatan perekonomian untuk menambah PAD. Konsepnya kan begitu,” harapnya.*
