PT KAI Ungkap 4 Orang Tewas dalam Tabrakan Kereta Lokal dengan Kereta Turangga di Bandung: Masinis, Pramugara Hingga Sekuriti

oleh -353 Dilihat
Kereta Api Turangga dengan KA lokal Bandung Raya bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung. (Foto: PMJ News/Facebook Info Cilacengka)
Kereta Api Turangga dengan KA lokal Bandung Raya bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung. (Foto: PMJ News/Facebook Info Cilacengka)

KILASJATENG.ID-PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan hingga kini tidak ada korban jiwa yang menimpa penumpang dalam tabrakan Kereta Lokal dengan Kereta Turangga di Bandung, Jawa Barat. Sementara korban tewas mencapai 4 orang yang merupakan masiis hingga pramugara.
Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan.
Rinciannya, di RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis 2 Orang dan RS AMC 2 Orang. “KAI sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA, terdiri dari: Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security, akibat peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan Commuterline Bandung Raya. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan,” ucap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dikutip dari laman PT KAI.

Baca Juga  Diresmikan Presiden Prabowo, Menkumham Ingatkan Peran Notaris Dukung Koperasi Merah Putih

Dijelaskan, para penumpang yang selamat dan telah dievakuasi, langsung dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI sediakan.

“Saat ini, seluruh tim kami beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT, dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut,” tambahnya.

Untuk mengatasi perjalanan ujarnya, sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News