MIB Gelar Aksi Gerakan Mahasiswa Berbagi, Ingatkan Sejarah Kelam Indonesia

oleh -409 Dilihat
Aktivis MIB membagikan pamflet kepada mahasiswa secara serentak di 13 kampus yang ada di Solo Raya, Kamis 11 Januari 2024. (Foto: dok. ist)
Aktivis MIB membagikan pamflet kepada mahasiswa secara serentak di 13 kampus yang ada di Solo Raya, Kamis 11 Januari 2024. (Foto: dok. ist)

KILASJATENG.ID- Tak ingin sejarah kelam Indonesia terulang, Gerakan Mahasiswa Indonesia Bersatu (MIB) menggelar aksi serentak ‘Aksi Mahasiswa Berbagi’ di seluruh Indonesia, Kamis 11 Januari 2023 pukul 11.00 WIB.

Adapun bentuk aksi tersebut berupa pembagian pamflet yang berisi hasil kajian hasil kajiannya selama ini terkait catatan-catatan kelam perjalanan bangsa yang harus diwaspadai bersama  kepada para mahasiswa maupun masyarakat yang berada di sekitar kampus. Di Kota Solo sendiri aksi tersebut dilaksanakan di 13 kampus yang ada di wilayah Solo Raya.

Koordinator Gerakan MIB untuk Solo Raya, Rayhan Verdiansyah mengatakan, para aktivis kampus membagi-bagikan pamflet yang jumlahnya mencapai 5.000 eksemplar di setiap titik baik di lingkungan kampus maupun di tempat-tempat keramaian dengan tujuan  membangun kesadaran bersama bahwa masih ada persoalan-persoalan penting yang belum terselesaikan namun kemudian ditutup-tutupi dengan berbagai cara oleh para pelakunya. 

“Kami menggelar ‘Aksi Mahasiswa Berbagi’, dengan membagikan hasil kajian kami terkait noktah hitam perjalanan bangsa, rekam jejak kekerasan di masa lalu, pengkhianatan demokrasi, hingga pembegalan amanat reformasi oleh para konspirator yang patut diduga sebagai kekuatan neo-Orba yang ingin membangun kembali rezim otoriter bercorak militeristik,” ujarnya.

Fakta tersebut, lanjutnya perlu terus diingatkan khususnya kepada generasi muda, apalagi saat ini pihak-pihak para pelaku tersebut kini punya kepentingan politik bersama untuk meraih kekuasaan lewat Pilpres 2024 mendatang.

“Dalam hasil kajian yang kami cetak dan kami bagi-bagikan tersebut, kami ungkap kasus penculikan aktivis dan daftar korban yang hingga kini masih hilang. Kami ungkap juga soal pemerkosaan konstitusi hingga melahirkan anak haram konstitusi yang kini melenggang maju dalam kontestasi Pilpres. Semua kalangan harus disadarkan bahwa sedang ada ancaman besar bagi Indonesia ke depan jika para pelaku kejahatan HAM dan pelanggar konstitusi berkuasa,” tambahnya.

Sedangkan mengenai pemilihan tanggal 11, bulan 1 pukul 11.00 WIB tersebut menurut Rayhan berdasarkan kesepakatan bersama dengan mengambil makna simbol angka 1 berjajar. Yakni bersatu terus menerus memperjuangkan kebenaran.

“Kami sepakat bergerak bersama secara serentak di seluruh Indonesia. Kami terus bersatu untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Selanjutnya kami yakin bahwa kebenaran dan keadilan itu akan akan mencari jalannya sendiri,” pungkas Rayhan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News