KILASJATENG.ID- Sebanyak 30 siswa difabel Sekolah Luar Biasa (SLB) B – Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (YRTRW) mengikuti kegiatan Pajak Berisyarat yang digelar Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Tengah II di Aula KPP Pratama Kota Solo, Selasa, 14 November 2023.
Adapun bentuk kegiatan bertema ”Sadar Pajak, Bukti Peduli pada Negeri” tersebut diisi dengan pengenalan pajak secara fundamental dan kesadaran pajak. Dimana para peserta diberikan edukasi mengenai apa itu pajak, pentingnya pajak hingga tata cara proses bisnis perpajakan.
Salah satunya pembekalan dari Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah II Slamet Sutantyo. Pada pembekalannya, Slamet menyampaikan perspektif pajak secara sederhana sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta.
“Bahwa perlu adik-adik perlu diketahui bahwa pajak memiliki peranan penting dalam APBN. Saya berharap nanti adik-adik setelah lulus akan terjun ke dunia kerja dan akan mendapatkan penghasilan yang layak sehingga kalau sudah memenuhi ketentuan akan ikut serta berkontribusi membangun negara,” ujarnya.
Selanjutnya, acara diisi dengan edukasi oleh Wieka Wintari selaku Penyuluh Pajak. Acara yang berlangsung selama satu jam lebih ini ditutup dengan office tour dan foto bersama. Sebelumnya acara ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen DJP untuk menggandeng seluruh pihak dalam menanamkan semangat kesadaran pajak. Salah satunya kepada kaum difabel.
Kepala KPP Pratama Kota Solo, Herry Wirawan mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyambut adik-adik sekalian untuk memberikan edukasi perpajakan sejak dini,” ungkap Herry.
Sementara itu, Kepala SLB B YRTRW, Sutandi menyampaikan adik-adik disabilitas perlu diberikan kesempatan yang sama dengan siswa lainnya.
“Saya mewakili yayasan sangat mengapresiasi kegiatan ini karena kami lebih membutuhkan diberi kesempatan untuk terjun di dunia kerja, karena hambatan adik-adik ini hanya komunikasi dan kami sudah membekali dengan metode-metode agar adik-adik SLB bisa berkomunikasi dengan baik,” ungkap Sutandi.*