Antisipasi Lonjakan Harga Telur Saat Natal dan Tahun Baru, PPN Minta Pemerataan Suplai Jagung dari Pemerintah

oleh -285 Dilihat
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) meminta Pemerintah melakukan pemerataan suplai jagung tidak hanya kepada peternak kecil namun juga menengah. (Foto: Putri Sejati)
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) meminta Pemerintah melakukan pemerataan suplai jagung tidak hanya kepada peternak kecil namun juga menengah. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) meminta Pemerintah melakukan pemerataan suplai jagung tidak hanya kepada peternak kecil namun juga menengah. 

Ketua PPN, Yudianto Yosgiarso mengatakan jika suplai jagung sebagai pakan ternak tidak merata dan tidak bisa terpenuhi sesuai kebutuhan peternak, maka hal tersebut akan menjadi salah satu pemicu kenaikan harga telur.

“Karena kenaikkan harga telur tidak akan terjadi secara mendadak dan tanpa sebab. Tetapi sangat kuat ditentukan oleh kondisi supply (persediaan) dan demand (permintaan) serta kondisi industri di bagian hulunya, seperti berapa jumlah impor indukannya, berapa harga DOC FS-nya, berapa harga pakan ayam termasuk harga jagung – bekatul, serta berapa harga obat-obatan dan vaksin. Yang semuanya itu menjadi penentu batas bawah harga telur yang harus diperjuangkan bersama dan sangat dilindungi oleh pemerintah,” urainya kepada awak media, Selasa malam 7 November 2023. 

PPN sangat berharap pemerintah bisa adil dan bijak dengan memberikan perlakuan yang sama kepada semua peternak. Yudianto mengatakan selama ini Pemerintah cenderung lebih membela peternak kecil dan menomorduakan peternak menengah. 

“Selama ini pemerintah mengutamakan pasokan untuk peternak kecil yang memiliki populasi 11 ribu ternak. Jangan sampai terjadi lagi, peternak yang kecil bisa mengambil jagung dulu, yang menengah ambil belakangan. Padahal keduanya membutuhkan pasokan jagung,” tandasnya.

Baca Juga  OJK Solo Hibahkan Aset untuk MI Muhammadiyah Doyong Sragen

Apalagi di kondisi seperti saat ini dimana jagung sebagai bahan baku utama pakan sulit didapatkan dan harganya sangat tinggi sehingga membuat biaya produksi otomatis menjadi tinggi. Di sisi lain harga jual telur terus tertekan turun, sehingga memaksa peternak saat ini harus mengambil langkah afkir ayam tua lebih cepat. 

“Padahal kalau ayam dikurangi dan pada saat demand meingkat maka harga telur bisa melambung tinggi. Karena itu sangat penting agar impor jagung bisa dapat masuk tepat waktu dengan harga yang wajar, maka HPP juga akan turun,” ucapnya. 

Padahal  kondisi memasuki bulan November, sampai puncaknya di bulan Desember, berdasarkan catatan penjualan telur  dari tahun ke tahun, akan terjadi lonjakan permintaan telur. Sehingga harga harus bisa dijaga mulai sekarang. 

Di sisi lain, ia mengatakan selama ini peternak menjadi sasaran jika terjadi lonjakan harga telur lantaran kenaikan harga komoditas tersebut sering menimbulkan persoalan tersendiri hingga dikaitkan terus dengan masalah inflasi. 

Baca Juga  OJK Solo Hibahkan Aset untuk MI Muhammadiyah Doyong Sragen

“Namun saat harga anjlok karena over supply DOC dan kenaikkan harga-harga tidak wajar, dan merugikan peternak, tidak ada yang membantu. Karena itu, perlu diberikan edukasi kepada masyarakat agar ikut memahami kondisi usaha peternakan rakyat  sesungguhnya, agar  masyarakat dapat mendukung kelangsungan usaha dan  ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Karena itu Yudianto pun berharap agar masalah kesulitan jagung yang dialami oleh seluruh peternak layer saat ini segera dapat teratasi dengan upaya kedatangan jagung import tepat waktu dan harga yang wajar.

“Kedua, masyarakat dapat menerima dengan baik edukasi tentang usaha peternakan unggas dengan baik, sehingga jika terjadi kenaikkan harga telur, tidak serta merta menuduh peternak yang membuat kenaikkan harga, tetapi menyadari bahwa peternak hanya berupaya melaksanakan dan berusaha mempertahankan usahanya,” harapnya. 

“Semoga moment Nataru tahun 2023-2024, memberi dukungan kepada peternak agar peternak dapat terus mempertahankan usahanya, menjaga stabilisasi pasokan telur, serta memperoleh perlindungan untuk memperoleh harga yang wajar demi mempertahankan rencana kelangsungan usahanya jangka panjang,” imbuhnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News